Pengertian dan Macam-Macam Aset berdasarkan Klasifikasinya

Contoh Budgeting Plan

Macam-Macam Aset – Sumber daya yang dapat menghasilkan keuntungan di masa depan di kenal sebagai aset. Baca lebih lanjut tentang aset, jenisnya, karakteristiknya, dan contohnya di sini. Salah satu komponen terpenting dalam sebuah bisnis adalah aset. Ada berbagai definisi aset, dari perspektif bisnis hingga akuntansi. Kali ini, Themarketmogul akan mengajarkan Anda tentang definisi aset, klasifikasi, karakteristik, dan contohnya. Jadi, simak pembahasan selanjutnya sampai selesai.

Apa itu Aset?

Aset adalah sumber daya bernilai ekonomi yang di miliki oleh individu atau perusahaan yang di harapkan dapat menghasilkan keuntungan di masa mendatang. Aset, di sisi lain, di definisikan dalam akuntansi sebagai bagian aktiva yang ditunjukkan dalam laporan neraca dan di bandingkan dengan pasiva (liabilitas dan ekuitas).

Selain itu aset tidak selalu di miliki sepenuhnya oleh pemegangnya, meskipun banyak orang menggunakan istilah “aset” untuk menyebut benda milik seseorang.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki mesin operasional yang didanai sepenuhnya dari hutang; mesin tersebut tetap dianggap sebagai aset, tetapi perusahaan mengeluarkan biaya pembayaran hutang sebagai liabilitas.

Macam-Macam Aset

1. Aset Berdasarkan Konversi

Setelah membahas pengertian dan sifat aset, kita akan membahas jenis aset. Ada beberapa cara untuk membagi jenis aset, termasuk berdasarkan konversi, fungsi, dan fisiknya. Jenis aset berdasarkan konversi akan dibahas pada bagian pertama.

  1. Aset Lancar
    Dengan tingkat likuiditas yang tinggi, aset lancar dapat dengan cepat di ubah menjadi kas. Saldo bank, deposito, obligasi, saham bursa, dan piutang adalah beberapa contoh aset lancar.
  2. Aset Tidak Lancar
    Aset tidak lancar, sebaliknya, adalah lawan dari aset lancar. Aset tetap adalah istilah lain yang di gunakan akuntan untuk menggambarkan jenis aset ini. Proses yang berbeda di gunakan untuk mengubah aset tetap atau tidak lancar menjadi kas karena likuiditasnya rendah. Aset yang tidak lancar akan sulit di dapatkan lagi setelah dicairkan karena pemindahan kekuasaan juga sulit.
    Brand, merek dagang, data supplier, jalur distribusi, bangunan, mesin, dan tanah adalah beberapa contoh aset tetap.

2. Aset Berdasarkan Bentuk

  1. Berwujud
    Aset yang dapat di lihat dan dikelola dengan panca indera disebut aset berwujud. Aset berwujud umumnya dapat di kuantifikasi dan diukur kualitasnya, dan rentan terhadap depresiasi, atau penurunan nilai. Properti, uang tunai, dan perlengkapan bisnis adalah beberapa contoh aset berwujud.
  2. Tidak Berwujud
    Aset tidak berwujud, juga di kenal sebagai aset tidak berwujud, adalah kebalikan dari aset berwujud karena mereka abstrak dan tidak dapat di amati dengan panca indera. Brand, hak cipta, hak paten, merk dagang, dan franchising adalah beberapa contoh aset tidak berwujud.

3. Aset Berdasarkan Fungsi

Setelah membahas aset lancar dan tidak lancar, kita akan membahas jenis aset berdasarkan bagaimana mereka berfungsi dalam proses bisnis. Aset di klasifikasikan menjadi dua kategori: aset operasional dan non-operasional.

  1. Aset Operasional
    Aset yang di rawat dan di olah oleh perusahaan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang di kenal sebagai aset operasional. Sistem dan pengelolanya sangat memengaruhi kinerja aset operasional. Uang, mesin, bangunan, prosedur kerja, paten, merek dagang, inovasi, kecerdasan tenaga kerja, dan hak cipta adalah aset yang termasuk dalam lingkup operasional.
  2. Aset Non Operasional
    Beberapa hal yang termasuk dalam kategori aset non-operasi adalah valuasi perusahaan, obligasi, hasil investasi, dan pencairan jaminan atau asuransi. Namun, sebagian besar aset non-operasi jarang di kenal dan penting untuk prospek pendanaan jangka panjang.

Baca Juga :

***