Pola Trading Forex – Salah satu komponen utama analisis teknikal dalam perdagangan valuta asing (forex) adalah pola grafik; analisis teknikal merupakan salah satu alat penting untuk membantu trader membuat keputusan perdagangan yang bijak.
Trader dapat menemukan peluang perdagangan yang potensial dengan bantuan pola grafik forex, yang menunjukkan perilaku harga. Artikel ini akan membahas beberapa pola grafik forex yang paling umum di gunakan dan bagaimana mereka dapat di terapkan dalam perdagangan.
Pola grafik forex adalah alat analisis teknikal penting yang dapat membantu trader menemukan peluang perdagangan potensial. Beberapa pola grafik forex yang umum di gunakan, seperti Double Top, Double Bottom, Head and Shoulders, Wedge, Flag, Pennant, dan Triangle, di bahas oleh DCFX dalam artikel ini.
Namun, perlu di ingat bahwa pola grafik forex bukanlah jaminan keberhasilan; trader harus menggunakannya bersama dengan analisis teknikal lainnya dan manajemen risiko yang baik untuk meningkatkan keputusan perdagangan mereka dan meningkatkan peluang mereka untuk meraih keuntungan di pasar forex.
Apa itu trading forex?
Secara umum, forex adalah transaksi menukar mata uang negara Anda dengan mata uang asing yang Anda pilih. Selain itu, kebutuhan forex biasanya bersifat pribadi atau personal, salah satunya sebagai alat pembayaran di negara lain yang akan Anda kunjungi. Oleh karena itu, aktivitas menukar uang di money changer di sebut sebagai pertukaran asing. Sementara perdagangan forex memiliki definisi yang berbeda.
Trading forex adalah jual beli mata uang asing yang biasanya di lakukan melalui internet. Tujuan trading forex sebagai investasi sendiri adalah mencari keuntungan dari perbedaan jumlah penjualan. Orang yang biasanya melakukan trading forex di sebut “trader”.
Pola Trading Forex
1. Pola Triangle
Ketika harga bergerak dalam pola segitiga simetris, naik (ascending triangle) atau turun (descending triangle), pola segitiga ini menunjukkan ketidakpastian pasar dan biasanya di anggap sebagai pola kelanjutan tren. Trader dapat mencari peluang untuk memasuki posisi yang searah dengan trend tersebut jika harga breakout dari pola segitiga ke arah trend yang sedang berlangsung.
2. Pola Wedge
Ketika harga bergerak dalam pola yang menyempit, terbentuk segitiga naik atau turun. Pola ini menunjukkan potensi kelanjutan tren yang sedang berlangsung. Trader dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi jika harga keluar dari pola segitiga dan bergerak ke arah trend yang sama.
3. Pola Flag dan Pennant
Setelah pergerakan harga yang signifikan, pola bendera dan panji terbentuk, di ikuti oleh periode konsolidasi yang membentuk bendera atau panji. Pola-pola ini biasanya di anggap sebagai pola kelanjutan tren. Trader dapat mencari peluang untuk memasuki posisi yang searah dengan tren jika harga breakout dari pola bendera atau panji ke arah tren yang sedang berlangsung.
4. Pola Head and Shoulders
Head and Shoulders terdiri dari tiga puncak, dengan kepala (puncak tengah) tertinggi di antara kedua bahu (puncak kedua). Pola ini dapat mengisyaratkan pembalikan tren bearish dan mendorong trader untuk memasuki posisi jual. Trader biasanya menetapkan target harga berdasarkan perbedaan antara tinggi kepala dan neckline, yaitu garis horizontal yang menghubungkan kedua bahu.
5. Pola Double Top dan Double Bottom
Ketika harga mencapai level tertinggi dua kali, tetapi gagal menembusnya, pola Double Top terbentuk. Sebaliknya, pola Double Bottom terbentuk ketika harga mencapai level terendah dua kali, tetapi gagal menembusnya. Pola ini menunjukkan potensi pembalikan tren bullish dan dapat menjadi sinyal bagi trader untuk memasuki posisi beli.
Baca Juga :
- Jangan Sembarangan, Ini Tips Menggunakan Robot Trader Gratis!
- Apa Itu Swing Trader Lengkap dengan Strateginya
- Pengertian dan Cara Membuat Income Statement Sederhana
- Solusi dan Cara Menciptakan Passive Income di Desa
***