Apa Itu Swing Trader Lengkap dengan Strateginya

Apa Itu Swing Trader Lengkap dengan Strateginya

Themarketmogul.comApa itu swing trader ? Jika kamu seorang trader, sudah pasti tidak akan asing dengan kata tersebut. Terkecuali, bagi orang awam yang mungkin saja kamu salah satunya. Hal yang akan coba mimin jelaskan ini, memiliki erat kaitannya dengan cara maupun strategi di dalam proses trading. Mulai dari penjelasan awal, strategi, sampai tekniknya. Bisa kamu simak lebih jelas dalam bacaan berikut ini !

Apa Itu Swing Trader dalam Dunia Saham ?

Dalam ilmu investasi terkait saham, Swing Trading sudah di kenal sebagai sebuah strategi jual beli saham. Nah, strategi ini memiliki maksud untuk bisa memperoleh keuntungan dalam jangkauan waktu harian maupun mingguan. Untuk pelakunya sendiri, di sebut sebagai “ Swing Trader “.

Dalam trading, analisa teknikal sudah di gunakan dalam menentukan jual beli saham. Karena, pada dasarnya prinsip ini adalah untuk bisa membeli maupun menjual sahamnya dalam hitungan minggu / bulan. Semua dapat melihat langsung atas tren harga maupun potensi nilai keuntungan yang memang bisa di raih. Maka, paling tidak membutuhkan ilmu maupun jam terbang yang tinggi demi bisa menjadi seorang Swing Trader mumpuni.

2 Strategi dalam Swing Trading Saham

Setelah mengetahui adanya pengertian dari Swing Trading, maka kamu juga dapat memahami seperti apa strategi di dalamnya : 

  1. Lakukan Analisis Trend Harga – Cobalah untuk bisa memperhatikan kenaikan dan juga penurunan drastis, setelahnya buat analisa tersebut. Nah, dari informasi tersebut, nantinya mampu mengambil keputusan terkait akan saham tersebut. Jika kamu memang ingin membeli, maka masuknya ke dalam kata ( ENTRY ). Akan tetapi, jika ingin menjualnya, bisa masuk ke ( EXIT ). Dalam hal ini, kamu dapat memilih salah satunya dengan tujuan agar tak semakin rugi.
  2. Terkait Kisaran Harga – kamu sebagai trader, harus cermat untuk bisa memperhatikan kisaran daripada harga sebuah saham. Itu semua di lakukan sebelum menentukan untuk bisa membeli maupun menjual saham tersebut. Kisaran harga yang baik untuk dapat membeli ataupun menjualnya, biasa memang memakai analisa teknikal maupun fundamental.

Apa Itu Swing Trader dalam Entry Saham ?

Maksud teknik ini ialah kamu akan memasuki pasar dan membeli saham sesuai trend masa kini. Nah, trend tersebut sudah masuk sebagai pergerakan saham dalam jangka waktu tertentu. Pada pasar saham sendiri, paling tidak ada 3 jenis trend pergerakan daripada sahamnya. Seperti : [1] Kenaikan (uptrend), [2] Penurunan (downtrend), [3] Mendatar (sideways).

Biasanya, swing trader akan melakukan adanya pembelian saham ketika trend harga sedan naik maupun turun. Itu semua demi menghindari para trader dalam melakukan entry saham saat sideways. Mengenai kapan tepatnya trader bisa membeli saham, itu semua tergantung daripada strategi masin-masin si trader. Ada yang mana memakai pendekatan terkait analisa teknikal dalam menentukan waktu tepat. Serta, ada juga yang memakai pendekatan secara fundamental.

Contoh : seorang trader teknikal memiliki kemungkinan untuk memakai indikator Fibonacci Retracement saat Bullish Reversal ketika menentukan momen beli saham. Sementara itu, untuk values investor bisa saja menunggu sampai harga daripada saham di jual 30% di bawah nilai intrinsiknya. Apapun itu pendekatannya, tetap saja pada akhirnya harus memakai analisis jua dengan hati-hati.

Apa Itu Swing TRader dalam Exit Saham ?

Kalau teknik berikut ini, sudah menjadi kebalikan atau berlawanan dari sebelumnya. Di mana, teknik tersebut bisa kamu gunakan saat saham sudah benar-benar mencapai limit nilai terendah dari patokan yang sudah kamu tentukan. Biasanya di sebut dengan cut loss atau trailing stop. Tekniknya sendiri, amat bermanfaat sebagai sebuah warning agar kamu tidaklah lengah dengan adanya kenaikan harga yang terlalu tinggi. 

Selain itu, agar nantinya tidak mengalami kerugian jauh lebih besar daripada penurunan harga yang ada di luar kewajaran. Contohnya : kamu sudah membeli saham CDEF harganya Rp. 500 / lembar. Kemudian menentukan level cut loss saham di harga Rp. 450 / lembar, serta adanya level take profit di harga Rp. 560 / lembar. Penentuan terkait level harga cut loss maupun take profit tersebut. Sudah menjadi salah satu contoh penerapan strategi exit yang baik di dalam swing trading saham.