Instrumen Pasar Uang Syariah yang Perlu Diketahui

Instrumen Pasar Uang Syariah

Themarketmogul.comInstrumen Pasar Uang Syariah. Pasar uang syariah merupakan sarana yang di gunakan untuk investasi dengan mekanisme transaksi jual beli berdasarkan prinsip – prinsip syariah Islam. Hal ini tentunya dapat mengatasi masalah keuangan dengan cepat dan investor tidak akan mendapatkan riba. Kemudian, proses pembagian hasilnya di bagi dengan rata, adil dan sesuai kesepakatan. Lalu, apa saja instrumen pasar uang tersebut? dan bagaimana perbedaannya dengan pasar uang biasa? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Gambar by Harmony.co.id

Instrumen Pasar Uang Syariah

Berikut ini adalah beberapa instrumen yang terdapat pada pasar uang tersebut, antara lain:

  • Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) : Surat berharga dengan jangka pendek yang di terbitkan oleh Bank Indonesia. Instrumen tersebut berdasarkan prinsip Syariah dalam mata uang rupiah.
  • Repurchase Agreement (Repo) SBIS : Transaksi pinjaman yang di perpanjang dari BUS Bank Indonesia. Kemudian, kepemilikan surat berharga tersebut berada di tempat penyimpanan pada tangan penjual.
  • Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) : Surat berharga ini di terbitkan sebagai bukti bunga dengan mata uang rupiah dan valuta asing.
  • Repurchase Agrement (Repo) SBSN : SBSN menjual kepada pihak Bank Indonesia yang sudah melakukan Repurchase Agreement dengan harga kesepakatan dan jangka waktu dalam pemenuhan syariah.
  • Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS) : Proses jual beli keuangan antar bank dengan jangka pendek ini di lakukan berdasarkan prinsip syariah, baik dalam bentuk rupiah dan valuta asing.
Gambar by Harmony.co.id

Perbedaan Dengan Pasar Uang Biasa

Berikut ini adalah beberapa perbedaan pasar uang berdasarkan prinsip syariah islam dengan biasa, antara lain:

1. Proses Perjanjian

Pertama adalah perbedaan dari proses perjanjian. Dalam pasar uang biasa menggunakan perjanjian kontrak seperti pada umumnya dan terdapat spekulasi keuntungan yang di jelaskan kepada para investor. Sementara itu, pasar uang syariah menggunakan akad antara investor dan penerima investasi yang di dasarkan pada prinsip – prinsip syariat Islam.

2. Instrumen Investasi

Kedua adalah perbedaan pasar uang syariah dan biasa yang di lihat dari jenis instrumen investasi. Kemudian, pasar uang dengan prinsip syariah hanya menyediakan instrumen pasar uang syariah. Sedangkan, pasar uang biasa menawarkan berbagai pilihan instrumen investasi dan tidak menggunakan prinsip syariah.

Gambar by Idxchannel.com

3. Mekanisme Transaksi

Ketiga adalah perbedaan dari mekanisme transaksi. Kemudian, pasar uang biasa tidak pernah menggunakan status halal atau haram uang yang di dapatkan. Hal ini berlaku dengan proses investasi yang di lakukan sesuai dengan aturan dan mendapat keuntungan yang di inginkan. Sementara itu, peraturan dari pasar uang syariah lebih ketat dan di jalankan dengan prinsip-prinsip Islami. Selain itu, transaksi dalam pasar uang tersebut harus di lakukan menggunakan akad. Jadi, proses transaksi yang halal harus di perhatikan dengan detail. Apabila ada transaksi yang haram, maka harus di batalkan dan tidak sah.

4. Keuntungan

Keempat adalah perbedaan dari segi keuntungan. Dalam pasar uang biasa di bagikan kepada investor secara langsung dan tidak menggunakan status halal atau haram yang harus di verifikasi. Sementara itu, keuntungan dari pasar uang syariah berupa nisbah, pembagian hasil, tidak ada keuntungan bunga dan keuntungan di dapatkan oleh investor.

Demikian penjelasan menarik di atas yang dapat di sampaikan tentang instrumen pasar uang syariah dan perbedaannya dengan pasar uang biasa. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan dan juga wawasan. Serta kedepannya, dapat bermanfaat dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.