Cara Mudah Menghitung Bunga Obligasi Tahunan

Cara Mudah Menghitung Bunga Obligasi Tahunan

Themarketmogul.com – Cara menghitung bunga obligasi yang bisa di jual pada harga diskonto, paling tidak ada 5 tahapan di dalamnya. Obligasi sendiri telah menjadi salah satu instrumen investasi, yang mana telah di kenal lumayan lama di Indonesia. Nah, salah satu kelebihannya ada pada jangka waktu investasi sangat bermacam-macam, tingkat bunga stabil, serta risiko terbilang kecil. Terlebih lagi, perusahaan yang mengambilnya juga termasuk ke dalam perusahaan besar layaknya BUMN juga perusahaan swasta besar.

Cara Menghitung Bunga Obligasi Tahunan

Berikut ini, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghitung obligasi tersebut. Semuanya bisa di mulai dari : 

1. Menentukan Diskonto Dari Obligasi

Apabila tingkat bunga pasar atau market interest rate terbilang lebih tinggi daripada tingkat bunga nominal atau coupon rate. Maka, obligasi di jual pada harga diskonto nantinya. Maksudnya seperti apa ? Jadi, nanti harga obligasi jauh lebih rendah di banding dengan nominal / face value. Bisa juga atas nilai par value daripada obligasi itu sendiri.

Sesuai contoh di atas, kamu bisa coba menghitung PVIF dengan memakai rumus = 1 : (1+r)t. Untuk r memiliki arti sebagai tingkat bunga pasar per periodenya, sedangkan untuk t sudah masuk ke dalam jumlah periode. Jadi, PVIF = 1 : (1+0,06)1 = 0,5584. Nilai sekarang dari nilai pokok obligasi = Rp5.000.000 x 0,5584 = Rp2.792.000.

Sampai perhitungan ini, kamu bisa mulai untuk menghitung daripada nilai pembayaran bunga dengan cara mengalikannya memakai rumus PVOA. Yakni :(1 – (1 : (1+r)t)) : r = PVOA = (1 – (1 : (1+0,06)10)) : 0,06 = 7,3601. Rp 2.792.000 + Rp 1.840.020 = Rp 4.632.020. So, diskonto obligasinya Rp 5.000.000 − Rp 4.632.020 = Rp 367.980.

2. Mulai Menghitung Pembayaran Bunga dalam Tiap Periode

Selanjutnya, pembayaran bunga pada tiap periode ialah jumlah daripada imbalan yang nantinya akan di terima oleh investor tiap periodenya. Mengenai rumusnya, bisa di hitung mulai dari jumlah pembayaran bunga di kalikan dengan nominal atas obligasinya. Dari contoh yang sudah tertera di atas, pembayaran bunga dengan hitungan per periodenya adalah : 

  • 5% (10% : 2 pembayaran per tahun = 5%) dan nilai nominal obligasi adalah Rp5.000.000. 
  • Rp 5.000.000 x 0,05 = Rp 250.000
  • Bunga yang dibayarkan tiap periode = Rp 250.000

3. Cara Menghitung Bunga Obligasi dengan Menghitung Beban Bunga Efektif Tiap Periode

Di karenakan obligasi ini sudah di jual pada harga diskonto, maka tingkat bunga efektif yang di gunakan dalam hal ini ialah tingkat bunga pasar pada tanggal penerbitan. Rmusnya : nilai sekarang obligasi x tingkat bunga efektif. Nah, nantinya beban ini akan di hitung ulang pada tiap periodenya. Dari contoh tersebut, nilai obligasi pada tanggal penerbitannya adalah Rp. 4.632.020. Beban bunga total sama dengan nilai sekarang x tingkat bunga efektif per periode. Jadi, RP. 4.632.020 X 0,06 = Rp. 277.920.

4. Mencatat Jumlah Bunga yang Dibayarkan & Amortisasi Diskonto

Di karenakan obligasi telah di terbitkan pada harga diskonto, maka kamu nantinya akan membayarkan bunga efektif sebanyak Rp. 277.920. Akan tetapi, jika jumlah bunga yang di bayarkan pada investor dan amortisasi diskonto harus di catat secara terpisah. Tentu saja terpisah pada laporan keuangan bulanannya. Bbeban atas bunga efektif total ini sebesar Rp. 277.920. Sedangkan jumlah pembayaran bunga pada pihak investor sebesar Rp. 250.000.

Beban amortisasi diskonto pada periode ini adalah Rp 277.920 – Rp 250.000 = Rp 27.920. Pada laporan keuangan bulan ini, catatlah:

  • Beban Bunga sebanyak Rp 277.920 di debit
  • Diskonto Utang Obligasi di kredit sebanyak Rp 27.920
  • Kas di kredit sebanyak Rp 250.000.

Terakhir, kamu hanya perlu melakukan verifikasi nilai sekarang akhir atau ending present value obligasi. Kurang lebih, itulah beberapa cara yang bisa mimin beritahukan terkait cara menghitung bunga obligasi.