Apa itu Disposal Aset serta Mekanismenya !

Apa itu Disposal Aset serta mekanismenya – Untuk mengelola dan memaksimalkan nilai aset yang tidak lagi di perlukan, perusahaan dapat menggunakan pendekatan disposal aset. Selain itu tujuan utama penghapusan aset adalah untuk mencatat penghapusan aset yang akan atau yang sudah terjadi. Prosesnya sendiri harus di catat dalam laporan keuangan perusahaan dengan mencatat aktiva tetap atau jurnal penjualan.

Apa itu Disposal Aset serta Mekanismenya?

“Aset disposal” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aset perusahaan yang tidak lagi digunakan, biasanya dijual atau dihapus. Aset ini biasanya merupakan aset jangka panjang yang membantu perusahaan menghasilkan uang, seperti tanah, bangunan, mesin, atau inventaris lain yang tidak lagi berguna bagi perusahaan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan utama dari disposal aset adalah untuk mencatat penghapusan aset yang telah atau akan terjadi. Disposal aset hanya mencatat aset yang telah kehilangan nilainya, dan tidak akan mengubah daftar aset perusahaan.

Ini hanya akan mengubah status aset tersebut, sehingga perusahaan dapat mengembalikannya di masa mendatang. Untuk alasan ini, penting bagi bisnis untuk melacak disposal aset karena banyak aset merupakan investasi modal yang signifikan. Memahami biaya pelepasan aset juga dapat membantu perusahaan menyimpan akuntansi yang akurat.

Mekanisme Disposal Aset

Untuk menghapus aset yang tidak lagi diperlukan oleh suatu organisasi, langkah-langkah yang di kenal sebagai mekanisme penghapusan aset disebutkan di bawah ini.

1. Identifikasi barang yang akan di hapus

Langkah pertama dalam mekanisme disposal aset adalah menemukan aset yang tidak lagi dibutuhkan perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus memutuskan apakah akan menghapus aset atau menjualnya.

2. Persediaan Dokumen

Dalam mekanisme disposal aset, perusahaan harus membuat dokumen disposal yang mencakup informasi tentang aset yang akan dihapus atau dijual. Dokumen ini mencakup alasan mengapa aset harus dihapus, serta deskripsi prosedur yang akan digunakan untuk melakukan proses penghancuran.

3. Bersiaplah dengan Dokumen dan Data Pendukung.

Perusahaan harus menyiapkan dokumen dan informasi tambahan yang diperlukan untuk melakukan disposal aset. Dokumen ini termasuk kontrak jual beli, kepemilikan, dan dokumen lain yang relevan. Dokumen ini akan digunakan untuk memastikan bahwa proses disposal aset berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

4. Informasi dalam dokumen harus diperbarui.

Selain itu, organisasi harus memastikan bahwa informasi dalam dokumen disposal terus diperbarui. Ini termasuk mengisi informasi seperti nomor dokumen, deskripsi, komentar, dan lain-lain. Untuk mencatat status disposal aset, perubahan harus disimpan setelah semua informasi lengkap dan sesuai.

5. Upload Dokumen Pendukung.

Dalam mekanisme disposal aset, perusahaan harus menyertakan dokumen yang diperlukan, seperti dokumen persetujuan, retur, atau dokumen lainnya. Dokumen-dokumen ini menyediakan bukti dan informasi tambahan untuk mendukung proses disposal aset.

6. Tambahkan Aset yang Akan Dihapus

Perusahaan dapat memasukkan aset tambahan ke dalam dokumen disposal jika perlu dihapus. Selain itu pastikan untuk mencari aset yang relevan dan pastikan bahwa mereka tidak lagi dapat digunakan atau memiliki nilai yang hilang.

7. Simpan Perubahan dalam Dokumen Pembuangan

Setelah semua informasi dan lampiran lengkap, organisasi harus menyimpan perubahan yang telah dilakukan pada dokumen penghapusan. Selain itu ini juga menunjukkan bahwa proses penghapusan aset telah disetujui dan selesai.

Baca Juga :

***