Contoh serta Perbedaan Aset Lancar dan Aset Tetap

Contoh Aset Lancar dan Aset Tetap

Themarketmogul.comContoh Aset Lancar dan Aset Tetap. Dalam pembuatan laporan kondisi keuangan atau neraca terdapat dua jenis aset (aktiva) yaitu aset lancar dan aset tetap. Kemudian, kedua jenis aset tersebut tentunya sangat berbeda dengan karakteristiknya masing-masing. Selanjutnya, aset tetap di sebut dengan aset tidak lancar dan aset lancar merupakan aset yang bisa di jadikan uang tunai. Lalu, apa saja contoh dan perbedaan dari kedua jenis aset tersebut? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Gambar by pintu.co.id

Perbedaan

Para akuntan perusahaan yang bekerja dalam membuat laporan keuangan tentunya mengenal dua jenis aset yang sangat penting. Hal ini karena nilai aset di jadikan sebagai evaluasi dan wajib di masukkan ke dalam laporan keuangan. Kemudian, aset tetap adalah properti yang bisa menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu yang panjang. Sementara itu, aset lancar dapat di cairkan menjadi uang tunai dengan cepat. Adapun beberapa perbedaan yang dapat di ketahui, antara lain:

1. Pengertian

Aset tetap adalah suatu properti yang di miliki perusahaan dan dapat di manfaatkan untuk memperoleh penghasilan. Selain itu, bersifat jangka panjang dan kemungkinan besar tidak akan di jual dalam waktu kurang lebih dari satu tahun. Kemudian, aset tetap merupakan barang yang sangat penting untuk perusahaan dan hanya di beli atau di sewa sekali dalam beberapa tahun. Sedangkan, aset lancar adalah aset atau kekayaan yang di miliki oleh perusahaan dan dapat di ubah menjadi uang tunai. Dengan arti lain, aset lancar menjadi aset yang bisa di ukur dengan menggunakan satuan nilai mata uang. Bahkan, nilai aset lancar tidak akan berubah dalam kurun waktu tertentu.

2. Ciri-Ciri

Ciri-ciri aset tetap di antaranya adalah bisa menyusut karena memiliki nilai depresiasi untuk aset berwujud, dan nilai amortisasi untuk aset tidak berwujud. Kemudian, aset tetap bisa mengalami penurunan nilai apabila berada di bawah nilai buku bersih. Jika aset di buang, maka nilainya tetap harus di catat dalam laporan arus kas. Berbeda halnya dengan aset lancar yang tidak mengalami penyusutan. Hal ini karena tidak memiliki nilai penurunan dan dapat di ukur dengan nilai mata uang. Selain itu, perusahaan akan lebih mudah dalam menghitung nilai aset.

Gambar by jurnal.id

3. Tujuan

Perbedaan kedua aset tersebut dapat di lihat dari waktu dan tujuannya. Dari segi waktu, aset lancar bisa di konversi menjadi uang pada waktu yang singkat atau kurang lebih dari satu tahun. Sementara itu, aset tetap memerlukan waktu lebih dari satu tahun untuk mengkonversi nilainya menjadi uang tunai. Sedangkan, aset lancar bertujuan untuk membiayai kegiatan bisnis perusahaan. Kemudian, aset tetap di gunakan sebagai perlengkapan dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. Selain itu, aset tersebut berfokus kepada properti jangka panjang yang mendukung aktivitas operasional perusahaan.

Contoh Aset Lancar dan Aset Tetap

Contoh aset lancar di antaranya adalah uang tunai, surat berharga (deposito, obligasi, saham, wesel), piutang, persediaan, dan biaya di bayar di muka. Sementara itu, aset tetap terdiri dari tanah, mesin, bangunan, kendaraan, dan furnitur.

Gambar by jurnal.id

Demikian penjelasan menarik tentang contoh serta perbedaan aset lancar dan aset tetap yang dapat di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.