Utang Jangka Panjang – Sebagai modal awal untuk memulai operasinya, suatu organisasi biasanya memerlukan sejumlah besar uang, yang dapat di peroleh dari berbagai sumber, mulai dari dana pribadi, investor, hingga utang jangka panjang.
Uang dengan tenor panjang biasanya memiliki jangka waktu yang lebih lama daripada hutang jangka pendek, yang biasanya di lunasi dalam satu tahun. Baca ulasan berikut untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian hutang jangka panjang dan jenisnya.
Apa itu Utang Jangka Panjang?
Hutang jangka panjang adalah hutang dengan tenggat waktu pelunasan yang lama, biasanya 5–20 tahun, tergantung pada kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman.
Perusahaan yang membutuhkan anggaran yang cukup besar biasanya menggunakan dana ini untuk mengembangkan operasinya. Nantinya, dana tersebut di gunakan untuk keperluan operasional bisnis, produksi, pembelian alat, pemasaran, pengembangan, dan riset, serta pembayaran gaji karyawan. Pemberi pinjaman utang jangka panjang adalah bank, investor, dan perusahaan lain.
Perbedaan Antara Utang Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Jika Anda bertanya, apa bedanya hutang jangka pendek dengan utang jangka panjang? Karena itu, jawabannya dapat di lihat dari tenor atau jatuh tempo pinjaman. Utang jangka pendek adalah jenis produk yang biasanya harus di bayar dalam waktu singkat, biasanya hanya dua belas bulan atau bahkan kurang.
Utang jangka panjang, di sisi lain, adalah hal yang sebaliknya. Seperti yang di sebutkan di atas, utang jenis ini dapat di bayarkan dalam waktu yang lebih lama, biasanya lebih dari 12 bulan. Ingatlah bahwa masing-masing jenis utang memiliki manfaat dan keuntungan yang berbeda.
Keuntungan Utang Jangka Panjang
1. Bunga Berukuran Lebih Kecil
Secara umum, pinjaman atau utang memiliki bunga tetap. Ketika suku bunga naik, nilai jaminan aset juga mengalami kenaikan suku bunga. Namun, ketika suku bunga turun, itu tidak akan mengubah nilai suku bunga pinjaman dan akan tetap pada tingkat yang telah di sepakati antara peminjam dan pemberi pinjaman.
2. Reduksi Pajak
Manfaat utang tenor panjang adalah perusahaan tidak perlu membayar banyak pajak. Ini bisa terjadi karena tanggungan bunga pinjaman perusahaan meningkat setiap tahun, yang mengurangi laba perusahaan hingga akhirnya mengurangi jumlah pajak yang harus di bayar.
3. Aset masih dapat digunakan.
Apabila perusahaan Anda menggunakan utang hipotek, mereka tetap dapat menggunakan aset jaminan untuk menjalankan bisnis. Tentu saja, ini adalah keuntungan bagi perusahaan ketika mereka mengajukan utang tenor panjang, karena mereka tetap dapat menggunakan aset tersebut untuk menjalankan atau mendukung operasi bisnis.
4. Arus Kas yang Lebih Terencana
Manfaat terakhir dari utang tenor panjang adalah bahwa itu membantu dalam pengelolaan dan perencanaan kas perusahaan. Mengingat bunga pinjaman tetap, lebih mudah bagi bisnis untuk merencanakan dan membuat perhitungan yang tepat untuk pelunasan pinjaman.
Baca Juga :
- Mengenal Pengertian dan Contoh Obligasi Syariah
- Mengenal apa itu Yield to Maturity dalam Obligasi
- Pengertian dan Manfaat Pasar Modal Untuk Emiten
- Apa Itu Asuransi Jiwa Berjangka Beserta Manfaatnya
***