Pengertian Single Level Marketing Beserta Contohnya

Pengertian Single Level Marketing Beserta Contohnya

Themarketmogul.comSingle level marketing atau penjualan langsung menjadi salah satu tingkat pemasaran yang wajib sekali di pelajari oleh para pemula dalam dunia bisnis. Walau nanti ada juga yang tak memakainya, paling tidak kamu bisa memahami langkah-langkah dari pemasaran ini. Beriringan dengan perkembangan zaman, teknologi pun sudah mengalami perubahan serta pembaruan yang bergerak cepat di segala bidang. Sehingga, para pengguna harus ikut serta berkembang agar nantinya tak ketinggalan dalam bidangnya. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut mimin berikan penjelasan terkait hal tersebut.

Mengenal Single Level Marketing

Saat ini, sistem penjualan secara langsung sudah sering kali menghilangkan adanya beberapa perantara yang terlibat di dalam pemasaran suatu produk. Contoh besarnya ketika berada di pusat distribusi regional maupun grosir. Selain daripada itu, ada juga beberapa brand yang berpindah haluan dari produsen dan sekarang menjadi direct selling.

Lalu, bagaimana dengan single level marketing ? Jadi, ini masih di bilang hampir mirip atau sama saja ya. Di mana telah termasuk sebagai salah satu metode pemasaran barang produk baik berbentuk barang maupun jasa. Berdasarkan atas sistem penjualan langsung atau single marketing. Maka, metodenya memiliki program distribusi dalam 1 tingkat yang di lakukannya perorangan / individu. Yang jelas, tanpa ada campur tangan perantara lainnya.

Contoh dalam Sistem Single Level Marketing

Setelah kamu berhasil mengenal apa itu single level marketing secara singkat. Sudah pasti kurang lebihnya kamu telah memiliki gambaran umum terkait hal tersebut. Agar jauh lebih mudah lagi, mimin berikan contoh terkait dari penggunaan sistemnya. Nah, contohnya terdiri atas :

1. Menjajakan atau Menjual Produk Jajanan di Pinggir Jalan

Sudah cukup jelas, bahwasannya contoh pertama adapada penjualan dari produk jajanan lokal. Secara umum, jajanan yang ada di sekitar tepi jalan atau jajanan kaki lima yang khas sekali di Indonesia ini. Sudah tiak harus di ragukan lagi. Kenapa ? Sebab, aroma yang di keluarkan oleh makanan tersebut mampu menggugah selerra bagi tiap individu manapun. Terutama bagi mereka yang memang sedang berada di dekat penjual jajanan tersebut. Selain itu, proses atas penjualannya juga cukup simple. Kamu sebagai pemilik usaha sudah pasti akan ikut turun tangan dalam proses pembuatan, pengolahan, sampai pada pemasarannya. Memang tidak semuanya, tapi secara umum ada produsen yang di tawarkan langsung oleh pemiliknya.

2. Membuka Warung Makan

Kurang lebih sih, sama seperti contoh pertama ya. Para pemilik dari usaha makanan kecil, masih masuk ke dalam metode atau sistem single level marketing. Di mana sang pemilik akan melakukan proses pembuatan, pengolahan, sampai menyajikan adanya produk makanan mereka ke para konsumennya. Selain daripada itu, para pemilik usaha yang satu ini juga senantiasa bertanggung jawab demi bisa memasarkan sampai melayani para konsumennya. Ataupun para pembeli yang memiliki ketertarikan di dalam memanfaatkan hingga menikmati produk yang sudah di tawarkan.

3. Restoran Cepat Saji Juga Menjadi Contoh

Last example, masih tidak jauh berbeda dengan 2 contoh sebelumnya. Seorang pemilik bisnis atau usaha dari penyedia makanan cepat saji sudah memberikan kesempatan bagi produsennya untuk bisa mengambil peran layaknya distributor. Hal ini menandakan, bahwa mereka sudah ikut aktif di dalam menjual produk makanan yang sebelumnya di buat. Kenapa bisa gitu ? Karena, produk yang di jual sudah menjadi buatan mereka sendiri dan tak akan tahan lama. Sehingga, harus bisa di jual dengan segera.

So, campur tangan dari produsen bosnis di dalam pemasaran tanpa adanya perantara memang bisa membantu dalam meningkatkan penjualan usahannya. Kurang lebih, itulah penjelasan terkait single level marketing beserta ketiga contohnya.