Mengenal Siklus Sektor Saham Untuk Para Investor

Siklus Sektor Saham

Themarketmogul.comSiklus Sektor Saham merupakan perubahan saham yang di pengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari perkembangan inovasi teknologi, permintaan konsumen, kebijakan pemerintah, sentimen pasar saham dan lain sebagainya. Kemudian, arus pergerakan siklus tersebut terjadi secara berkelanjutan. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja portofolio investasi. Lalu, bagaimana penjelasan lengkap mengenai siklus tersebut untuk para investor? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Gambar by glints.com

Faktor Penyebab Siklus Sektor Saham

Berikut ini adalah faktor penyebab dari siklus tersebut, antara lain:

  • Permintaan konsumen yang semakin meningkat
  • Perkembangan inovasi teknologi yang bisa mengubah cara bisnis dan memberikan perubahan sebagian sektor tertentu.
  • Perubahan kebijakan pemerinta, mulai dari  fiskal maupun moneter.
  • Situasi makroekonomi, mulai dari lonjakan inflasi, gejolak geopolitik dan lain sebagainya.
  • Berbagai sentimen pasar saham, mulai dari berbagai isu dalam negeri dan global yang berpengaruh terhadap pergerakan sektor bisnis serta pasar saham.
  • Faktor psikologis investor, mulai dari euforia yang berlebihan dan ketakutan pasar yang semakin banyak dapat membentuk siklus berkelanjutan.
Gambar by glints.com

Fase-Fase

Berikut ini adalah fase-fase yang menggambarkan kondisi kinerja dari siklus tersebut, antara lain:

1. Fase Pemulihan (Recovery)

Siklus pemulihan dapat terjadi setelah kondisi perekonomian mengalami penurunan atau di kenal dengan resesi. Kemudian, hal ini membuat berbagai perusahaan melakukan perbaikan-perbaikan secara kinerja operasional dan keuangan. Namun, siklus awal tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari stimulus ekonomi dari pemerintah, permintaan konsumen yang meningkat, dan perubahan inovasi teknologi.

2. Fase Pertumbuhan (Expansion)

Dalam proses pemulihan ekonomi, maka terdapat pertumbuhan yang terjadi di berbagai sektor industri. Mulai dari pendapatan, laba bersih yang meningkat, dan keputusan perusahaan untuk ekspansi. Kemudian, hal ini membuat banyak pelaku pasar yang memberi perhatian dan melihat potensi pertumbuhan ke depan serta kelanjutannya.

3. Fase Puncak Pertumbuhan (Peak)

Pada puncak pertumbuhan siklus ini, sektor saham akan mencapai kinerja optimalnya. Kemudian, kondisi tersebut akan di tandai dengan jumlah permintaan yang meningkat dan pertumbuhan laba bersih yang semakin banyak. Selain itu, membuat pasar merespon dengan positif. Walaupun begitu, sinyal mengalami overheating ekonomi dalam waktu yang bersamaan dan berbagai spekulasi pasar yang berlebihan.

Gambar by glints.com

4. Fase Penurunan (Decline)

Apabila siklus sektor saham berada dalam posisi mencapai puncak, maka pertumbuhannya akan menjadi lambat. Kemudian, hal ini di sebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari ketatnya persaingan, permintaan yang stagnan, kebijakan pemerintah yang tidak menguntungkan perusahaan, dan lain sebagainya. Akibatnya dapat menurunkan kinerja pendapatan dan laba perusahaan.

5. Fase Lembah (Trough)

Siklus sektor saham berada di titik paling bawah Dalam fase lembah ini. Hal ini membuat sektor saham berada dalam posisi kinerja yang buruk. Oleh karena itu, kebanyakan investor akan merasa atas prospek suatu sektor. Apalagi saat harga saham pegangan turun dengan signifikan.

6. Pemulihan Kembali (Recovery Again)

Fase pemulihan menjadi suatu proses yang di lakukan perusahaan untuk bangkit kembali. Hal ini dapat di ikuti dengan perubahan positif dalam situasi ekonomi dan sektor industri. Kemudian, akhirnya menyebabkan perbaikan kinerja sektor dan bisa masuk ke fase pemulihan.

Demikian penjelasan menarik tentang mengenal siklus sektor saham untuk para investor yang dapat di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.