Themarketmogul.com – Cara menghitung valuasi perusahaan sudah menjadi rahasia umum dalam dunia bisnis. Valuasi menjadi salah satu alat untuk bisa menentukan nilai dari sebuah perusahaan / aset di dalam konteks keuangan secara objektif. Lalu, bagaimana caranya perusahaan bisa menghitung valuasi ini ? Berikut akan mimin coba berikan penjelasannya, terkait akan beberapa faktor pendukungnya.
Cara Menghitung Valuasi Perusahaan dalam Bisnis
Melansir Harvard Business School Online oleh website paper.id. Salah satu cara menghitung valuasi bisnis yang baik adalah mengurangkan adanya kewajiban dai aset. Tapi, metode sederhana ini tak selalu memberi gambaran tepat akan nilai perusahaannya. Dalam hal ini, ada beberapa metode valuasi bisnis yang bisa di lakukan, sebagai berikut :
1. Valuasi Aset dan Kapitalisasi Pasar
Nilai aset bisnis ini termasuk dalam salah satu faktor penting sebagai penentu valuasi. Untuk perhitungannya dengan cara mengurangi total nilai aset pada total hutang yang di miliki. Contohnya : total aset bisnis sebesar Rp. 1 Miliar dan hutangnya Rp. 400 juta, maka Baluasi atas asetnya sebesar Rp. 600 juta. Walau terbilang sederhana, metodenya kurang akurat. Kok gitu ? Iya, sebab tak memperhitungkan faktor lain layaknya awareness konsumen bisnis yang sedang kamu jalani.
Kapitalisasi pasar termasuk ke dalam salah satu ukuran paling sederhana dari nilai perusahaan publik. Layaknya perusahaan yang memang sudah melakukan adanya Initial Public Offering (IPO). Yang mana perusahaan menjual saham pada publik untuk bisa mengumpulkan modalnya. Hal ini dapat di hitung dengan car mengalikan atas jumlah saham dengan harga saham terkini.
2. Discounted Cash Flow
Mengutip pada halaman Investopedia oleh paper.id, hal ini tentu saja berbeda dengan valuasi aset. Bahwasannya discounted cash flow masuknya sebagai perkiraan arus kas di masa mendatang. Untuk menggunakannya, maka kamu harus memperkirakan jumlah dari pendapatan serta pengeluarand ari beberapa waktu ke depan. Lalu, kamu bisa mengurangi jumlah tersebut atas total pendapatan maupun pengeluaran saat ini. Hasilnya sendiri ada pada net present value yang mampu menunjukkan nilai ekonomi dari bisnis.
3. Cara Menghitung Valuasi Perusahaan dengan Nilai dan Revenuenya
Nilai perusahaan sejatinya di hitung dengan cara menggabungkan hutang maupun ekuitas perusahaan. Setelahnya, bisa mengurangi jumlah dana tersisa yang tak di gunakan demi bisa mendanai operasi bisnis.
Tahun 2016 silam, Tesla sudah memiliki kapitalisasi pasar sebesar $50,5 miliar. Selain itu, neraca sudah menunjukkan adanya kewajiban sebesar $17,5 miliar. Perusahaan, juga memiliki uang tunai sekitar $3,5 miliar di rekeningnya. Sehingga, memberi Tesla nilai perusahaan sekitar $64,5 miliar.
Lalu, kamu bisa memakai metode terakhir yang di kenal dengan revenue atau jumlah uang yang masuk ke dalam perusahaan. Ini telah masuk ke dalam seluruh pemasukan yang di dapatnya dari semua saluran penjualan. Contohnya : ketika kamu menjual produk elektronik di mall, toko online, maupun toko offline. Jadi, seluruh penjualan di toko bisa di gabungkan menjadi satu. Untuk memakai metode tersebut, maka rumus yang di pergunakan sama dengan harga di kalikan jumlah dari barang yang terjual. Misal nih, ada satu paket bahan baku roti yang kamu jual seharga Rp. 5 juta. Lalu, di sudah terual di seluruh toko sebanyak 20 produk. Maka, total revenuenya menjadi Rp. 5 juta x 20 = Rp. 1000 juta.
Kurang lebih, itulah beberapa cara menghitung valuasi perusahaan yang baik dan benar. Semoga, apa yang tersampaikan dapat bermanfaat untuk kamu kedepannya.