Contoh dan Perbedaan Neraca Aktiva dan Pasiva

Contoh dan Perbedaan Neraca Aktiva dan Pasiva

Themarketmogul.comContoh neraca aktiva dan pasiva dapat kamu ketahui sebentar lagi, tapi sebelumnya, kamu harus paham lebih dulu akan keduanya. Bisa di katakan keduanya benar-benar penting dalam memastikan profitabilitas bisnis / kelangsungan hidup jangka panjang.  Hal ini cukup jelas pada seberapa baiknya perusahaan bisa mengelolanya dengan efektif. Dalam dunia akuntansi, semua piutang telah di kategorikan sebagai aktiva / aset. Sedangkan untuk pasiva atau utang, sudah di kategorikan sebagai kewajiban.

Melihat Contoh Neraca Aktiva dan Pasiva dalam laporan Keuangan

Demi bisa mengetahui akan detail terkait bagaimana aktiva maupun pasiva tercatat pada laporan keuangan. Maka, di bawah ini sudah ada gambar berikut penjelasannya : 

Keterangan : 

  • “ XXXX “ bisa di simbolkan sebagai jumlah dalam mata uang rupiah.
  • Aktiva lancar telah mencakup daripada aset yang bisa di uangkan dalam jangka 1 tahun. Contohnya ada di kas, piutang, sampai persediaan.
  • Aktiva tetap sudah mencakup daripada aset jangka panjang layaknya tanah, bangunan, sampai kendaraan.
  • Aktiva lainnya, sudah mencakup investasi juga berbagai aset tetap lainnya.
  • Kewajiban jangka pendek mencakup dari hutang dagang, hutang pajak, dan jenis lainnya yang telah jatuh tempo dalam kurun waktu 1 tahun.
  • Kewajiban jangka panjang mencakup daripada hutang bank, utang onligas, sampai pada pinjaman jangka panjang.
  • Modal sendiri sudah mencakup atas modal saham, tambahan modal, hingga laba yang di tahan.

Melihat dari Segi Bisnis

Bagi kamu selaku pemilik dari usaha kecil, setidaknya harus bisa memahami posisi daripada keuangan atas bisnis tersebut. Untuk itulah, penting di rasa mengetahui apa saja yang menjadi syarat sebagai aktiva dan syarat sebagai pasiva. Di bawah, ini ada beberapa contoh yang terdiri dari beberapa jenis usaha kecil. Seperti : 

1. Freelance Copywriting

→ Aktivanya terdiri dari : laptop, printer, uang tunai di rekening bank, piutang usaha jatuh tempo dari 2 klien.

→ Pasivanya terdiri atas : saldo terutang pada kartu kredit bisnis dari pembelian laptop baru. Tagihan di telepon seluler juga internet belum di bayar. Sampai pajak penjualan yang sudah di pungut, namun belum di setorkan ke negara.

2. Pembuatan Saus Sambal

* Aktiva : mulai dari uang tunai di bank, peralatan komputer, bahan baku pembuatan saus pedas, persediaan saus pedas yang telah jadi. Mesin hingga peralatan yang di gunakan dalam membuat saus. Kemudian faktur yang belum terbayar dari retail lokal, sampai bangunan yang di beli demi operasional usaha.

* Pasiva : gaji yang tercatat namun belum di bayarkan pada 5 orang staf, pajak gaji dan pajak penjualan belum dibayarkan ke pihak pemerintah. Penaghian yang belum di bayar bagi persediaan, jalur kredit yang di ambil demi bisa membeli peralatan baru. Hingga hipotek atas dasar bangunannya.

3. Pengecatan Rumah

(-) Aktivanya : ada pada mobil van perusahaan, peralatan, deposito jatuh tempo bagi 3 kontrak pengecatan yang telah ada. Hingga tabungan di bank, juga komputer beserta printer.

(-) Pasivanya : ada di gaji yang harus di bayarkan pada 10 staf. Kemudian pajak yang di potong dari gaji karyawan, tapi belom di setor ke otoritas pajak. Perlengkapan mengecat yang mana di belinya secara kredit, sampai dengan pinjaman bank yang di ambil demi bisa membeli mobil van perusahaan.

Jenis dari Contoh Neraca Aktiva dan Pasiva

Kurang lebih, itulah contoh yang bisa kamu ketahui tentang apa itu neraca aktiva dan pasiva. Adapun perbedaan yang terlihat jelas di antara keduanya. Seperti : 

  1. Jenis-jenis aktiva, yang mana sudah di dasari atas 3 klasifikasi atau kategori berbeda. Yakni : konvertibilitas, keberadaan fisik, sampai dengan tujuannya. Dari sini, akan langsung terbagi lagi dengan beberapa jenis aset berbeda-beda. Paling tidak, ada 6 jenis yang bisa di ketahui.
  2. Aset-asetnya sudah terdiri dari : aset lancar atau jangka pendek, aset tetap, aset berwujud, aset tak berwujud, aset operasi, hingga aset non operasional.

Sedangkan untuk jenis pasiva : 

  • Hanya terdiri dari 2 kategori saja, yakni kewajiban internal dan kewajiban eksternal. Kemudian, semuanya akan di bagi lagi sesuai daripada fungsinya.
  • Mulai dari pengertian, perlakuan dalam akun pembukuan, hingga contohnya.