Cara Mudah Membaca Trend Saham yang Akan Naik

Cara membaca saham yang akan naik – Mengingat jangka waktu perdagangan yang relatif lebih singkat di bandingkan investasi, melihat tren harga saham sangat penting dalam trading. Trader harus lebih jeli memantau chart agar dapat segera mengambil posisi jika ada pembalikan arah.

Ada banyak cara untuk mengetahui apakah harga akan naik atau turun. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisis candlestick, moving average, dan trendline. Pada dasarnya, ketiga indikator ini adalah alat yang biasa di gunakan untuk analisis teknikal. Oleh karena itu, pelajari metode yang di bahas dalam artikel ini jika Anda ingin memaksimalkan keuntungan dari trading saham.

Cara membaca saham yang akan naik

Melalui Candlestick

1. Perhatian bagian warna candle dan ukuran body

Singkatnya, ketika harga saham berubah dari turun menuju naik, biasanya ada candle merah yang didahului oleh candle hijau yang lebih panjang. Namun, munculnya candle hijau dan di ikuti oleh candle merah yang lebih panjang menunjukkan bahwa harga saham akan berubah dari naik ke turun.

2. Ukuran candle kecil

Candle kecil, dengan atau tanpa ekor, dapat menunjukkan perubahan tren jika candlenya tidak panjang atau berubah warna. Namun, candle dengan ekor biasanya menunjukkan tanda reversal yang lebih kuat. Salah satu contohnya adalah pola candlestick hammer, yang memiliki ekor bawah yang panjang yang menunjukkan tekanan beli yang cukup besar. Ini menunjukkan bahwa harga saham mungkin akan naik.

Sementara pola hanging man, yang merupakan pola reversal bearish, memiliki ekor yang panjang karena tekanan jual yang kuat di pasar.

3. Terdapat pergerakan yang tajam

Cara untuk mengetahui apakah tren harga akan naik atau turun melalui candlestick selanjutnya adalah dengan memperhatikan pergerakan harga. Biasanya, pergerakan harga yang tajam menunjukkan perubahan tren. Untuk poin pertama, candlestick yang berubah warna dan ukuran akan semakin mengkonfirmasi arah tren.

Dengan demikian, saham yang mengalami penurunan drastis cenderung memantul tinggi, sementara saham yang naik secara tajam, didahului oleh pergerakan yang sangat cepat, berpotensi terkoreksi lebih dalam.

Melalui Tradeline

Trader dapat mengidentifikasi tren harga saham dengan menggunakan trendline, selain menggunakan candlestick dan indikator moving average. Jika Anda menarik satu garis lurus dari satu titik rendah atau tinggi, Anda akan menemukan trendline. Biasanya digunakan untuk mengevaluasi tingkat resistensi dan support. Untuk tutorial menarik trendline, tonton video berikut ini.

Pada kondisi bullish, garis tren naik yang berada di bawah harga akan berfungsi sebagai support. Selama pergerakannya sesuai dengan garis tren naik, harga saham akan tetap berada di tren yang sama. Namun, apabila garis tren berhasil ditembus, harga saham mungkin berubah arah. Namun, downtrend line yang berada di atas harga akan menjadi resisten jika kondisi harga turun. Ketika saham bergerak menembus downtrend line, tren berubah.

Melalui Moving Average

1. Perhatikan posisi garis MA

Untuk mengetahui cara membaca harga saham akan naik atau turun, perhatikan posisi garis MA. Biasanya, saham akan naik apabila garis MA berada di bawah harga saham; dalam situasi ini, garis tersebut berfungsi sebagai support, sehingga harga cenderung bergerak naik jika memantul dari support.

Jika garis MA berada di atas harga saham, itu menunjukkan bahwa saham akan mengalami penurunan lebih lanjut. Garis MA berfungsi sebagai batas penghalang yang akan mencegah harga saham naik, dan ketika harga saham gagal menembus batas tersebut, maka sangat mungkin bahwa saham akan bergerak ke arah penurunan.

2. Patah Tren dari garis MA

Berikutnya, cara menggunakan moving average untuk mengetahui apakah tren harga akan naik atau turun adalah dengan melihat patah tren dari garis MA. Masa turun menuju tren naik ditandai oleh volume yang mengecil, tetapi harga mulai meningkat ketika harga menembus resisten (breakout) garis MA sebagai tanda akumulasi, dan pada akhirnya resisten ini akan berubah menjadi support baru. Apabila garis MA kecil menembus ke atas garis MA besar, lingkaran emas menunjukkan sinyal positif.

Sebaliknya, ketika volume transaksi berkurang, yang menunjukkan tekanan beli yang berkurang, saham yang semula berada di masa uptrend akan mulai melemah. Ketika harga menembus support (breakdown) garis MA, pelemahan dari uptrend menuju downtrend semakin terkonfirmasi.

Dengan demikian, dukungan tersebut akan secara otomatis meningkatkan tingkat ketahanan. Jika garis MA kecil memotong garis MA besar, konfirmasi cross mati terjadi. Para trader harus waspada terhadap sinyal negatif ini.

Baca Juga :

***