Themarketmogul.com – Cara Mencari Roe Di Laporan Keuangan. Return On Equity merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur keuntungan dari perusahaan. Kemudian, cara perhitungannya dapat di lakukan menggunakan rumus perbandingan laba bersih setelah pajak yang di bagi dengan ekuitas pemegang saham dalam bentuk persen. Lalu, bagaimana cara menghitungnya? dan apa manfaatnya bagi perusahaan? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Manfaat
Berikut ini adalah manfaat dalam mencari rasio tersebut, antara lain:
- Dapat mengetahui potensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini membuat para investor bisa menentukan keputusan terhadap profitabilitas saham dengan mudah.
- Dapat di gunakan sebagai tolok ukur dalam memprediksi prospek bisnis ke depannya dengan efektif.
- Dapat memudahkan investor dalam menilai profil bisnis atau perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.
- Dapat di gunakan investor dalam membandingkan antara satu perusahaan dengan yang lainnya sebelum mengambil keputusan untuk melakukan penanaman modal atau investasi.
- Dapat menunjukan kredibilitas perusahaan dalam pengelolaan aset. Hal ini karena perhitungan Roe yang kecil akan membuat perusahaan tidak dapat menghasilkan profit yang sesuai dengan harapan.
Kelebihan
Berikut ini adalah kelebihan yang di dapatkan dalam menghitung rasio tersebut, antara lain:
- Rumusnya yang di gunakan sangat sederhana. Kemudian, para investor dapat menghitung ROE dari perusahaan yang menjadi target investasinya menggunakan data yang di sediakan.
- Dapat menggambarkan keuntungan atau laba dari perusahaan dengan tepat.
- Dapat di jadikan sebagai tolak ukur dalam melakukan evaluasi kerja. Kemudian, perusahaan yang terbukti tidak amanah menjaga perhitungan ROE, maka investor akan melakukan RUPS dalam mengganti dewan direksi.
Kekurangan
Berikut ini adalah kekurangan yang di dapatkan dalam menghitung rasio tersebut, antara lain:
- Dapat berpontensi dalam menurunkan motivasi pada perusahaan dalam melakukan eksperimen bisnis.
- Kurang mempertimbangkan depresiasi modal. Hal ini karena perusahaan yang berada dalam kondisi stagnan dengan tingkat Roe yang tinggi. Maka dapat merugikan investor dalam pengurangan nominal aset.
- Tidak cocok di terapkan dalam perusahan baru yang sedang merintis. Hal ini karena produk yang di tawarkan masih dalam perkenalan di pasar dan tidak bisa mendapatkan Roe yang tinggi di awal.
Cara Mencari Roe Di Laporan Keuangan
Berikut ini adalah cara yang dapat di lakukan dalam mencari rasio tersebut dan contoh perhitungannya, antara lain:
Rumus :
Return On Equity (ROE) = laba bersih sesudah pajak : Ekuitas pemilik saham x 100
Contoh 1 :
Pada perusahaan yang bernama Maju Bersama di tahun 2017 memiliki ekuitas sebesar Rp 500.000.000 setiap pemegang saham dan laba bersih sebesar Rp 2.000.000.000,00. Kemudian, cara menghitung Return on Equity adalah sebagai berikut…
Jawaban:
ROE = Rp 2.000.000.000,00 : Rp 500.000.000,00 x 100 = 400
Jadi, hasil perhitungan ROE yang di dapatkan adalah sebesar 400%.
Contoh 2 :
Rata-rata ekuitas pemegang saham dari Perusahaan Tigaraksa sebesar Rp 750.000.000. Kemudian, laba bersih yang di hasilkan adalah Rp 1.500.000.000,00. Lalu, bagaimana cara penghitungan ROE tersebut?
Jawaban:
ROE = Rp 1.500.000.000,00 : Rp 750.000.000,00 x 100 = 200
Jadi, hasil perhitungan ROE yang di dapat dalam perusahaan tersebut adalah 200%.
Demikian penjelasan menarik tentang cara mudah mencari roe di laporan keuangan beserta manfaatnya dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.