Themarketmogul.com – Apa itu continuation patterns ? Dalam dunia trading, ini di sebut sebagai pola-pola berkelanjutan. Yakni mengacu pada chart harga yang mampu mengindikasikan bahwa harga dan aset akan terus bergerak mengikuti tren sekarang. Polanya tatkala terbentuk atas harga yang senantiasa mengalami konsolidasi sejenak. Baik itu di tengah upaya remi uptrend maupun pada koreksi ketika sedang downtrend. Saat pola ini muncul, maka para trader lebih sering berasumsi bahwasannya ten pembalikan harga bisa saja terjadi.
Penjelasan Apa Itu Continuation Patterns Berdasarkan Polanya
Sampai detik ini, banyak trader telah terbiasa dalam melakukan identifikasi 4 pola konsolidasi utama yang mana menunjukkan adanya continuation patterns. Mulai dari pola : Triangles, Flags, Pennants, hingga Rectangles. Untuk penjelasannya, bisa di lihat secara singkat pada bacaan berikut :
1. Pola Triangles
Triangles atau segitiga sentiasa muncul pada saat harga dari aset telah mengalami kompresi atau pengetatan. Itu semua terjadi antara rentang tertinggi maupun terendahnya dari waktu ke waktu. Lama kelamaan, kompresi atau pengetatan ini pada akhirnya akan membentuk segitiga dan dari sanalah namanya menginspirasi pola tersebut.
Untuk triangles sendiri, memiliki 3 jenis pola lagi di dalamnya seperti : Ascending Triangles, Descending dan Symmetrical Triangles. Nah, ketiga pola ini yang nantinya memiliki kemungkinan dalam mengindikasikan breakout pada kelanjutan tren harga aset. Tentunya akan terjadi di saat pola sudah benar-benar terbentuk. Selain daripada itu, ketiga jenisnya juga memiliki ciri yang sama layaknya ada 2 swing highs & lows. Secara singkat, Swing Highs akan terjadi pada saat harga aset ini telah menyentuh titik terendahnya. Lalu, di ikuti juga dengan titik terendah ke tertingginya bernama Higher Lows sebanyak 2 kali. Sementar untuk Swing Low, hanya kebalikannya saja.
2. Apa Itu Continuation Patterns pada Pola Pennants ?
Selanjutnya adalah Pennants, yang mana kurang lebih mirip seperti pola sebelumnya yakni Triangles. Hanya saja, terdapat perbedaan pada kesederhanaan Pennants ketimbang Triangles. Itu semua di karenakan jangka waktu terbentuknya pola sudah jelas berbeda, milik pennants akan jauh lebih singkat. Apabila pola pennants mampu mengikutsertakan 20 candlestick, maka trader pada umumnya akan merujuk ini ke pola Triangles.
Selain itu, Triangles juga mengharuskan adanya penggunaan syarat paling tidak 2 swing highs and swing lows. Maka dari itu, pola Pennants ini hanya akan terlihat layaknya konsolidasi harga biasa yang semakin mengetat. Dasar terpentingnya adalah pennants memiliki ciri pada tiang yang sentiasa terbentuk dari masal awal bentuk pola itu sendiri. Tiang ini memang terbentuk akibat terjadi sebuah kenaikan atau bahkan penurunan harga yang amat tajam. Lalu, itu juga di ikuti oleh adanya ritme naik turun pada aset yang terbilang lebih lambat. Sesaat pola terbentuk, maka harga aset yang menemui breakout akan bisa melanjutkannya pada trend yang sama seperti sebelumnya.
3. Pola Flags
Sama saja seperti sebelumnya, bahwa pola kali ini juga telah di inisiasi oleh adanya kenaikan maupun penurunan atas harga tajam yang membentuk tiang panji pada awalan. Pembedanya adalah panji pada polanya terbentuk dari swing highs dan juga lows yang memang relatif simetris, alih-alih akan mengerucut. Polanya juga terbentuk akibat adanya aksi dari pelaku pasar yang memang bersikap imbang di dalam mencetak rentang tertinggi, hingga terendah dalam periode tertentu. Lalu, Flags akan segera muncul pada chart harga uptrend maupun downtrend. Yang nantinya bisa mengindikasikan terjadinya breakout setelah konsolidasi dari harga sementara.
Yang terakhir sebagai penutup adalah pola rectangles, yang memang paling mudah terdeteksi akibat adanya bentuk amat umum. Sehingga, polanya bisa saja terjadi saat trend sebenarnya sedang bullish maupun bearish.