Investasi Jangka Menengah – Alternatif untuk menyimpan uang untuk masa depan adalah investasi jangka menengah. Jika Anda ingin memiliki dana darurat, investasi jangka menengah adalah pilihan terbaik. Karena banyaknya kebutuhan tak terduga dalam jangka menengah, seperti masalah kesehatan, yang dapat muncul, tabungan saja tidak cukup untuk digunakan sebagai dana darurat.
Oleh karena itu, berinvestasi dalam jangka menengah dapat menjadi cara terbaik untuk menyimpan uang untuk kebutuhan darurat. Apa contoh investasi jangka menengah? Baca artikel berikut untuk menemukan jawabannya!
Apa itu Investasi Jangka Menengah?
Karena memiliki jangka waktu sedang dan hasil yang cukup menguntungkan, investor jangka menengah adalah salah satu jenis investasi modal yang paling populer. Jenis investasi ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 1-5 tahun. Oleh karena itu, jenis investasi ini sangat cocok untuk mencapai target perencanaan keuangan dalam waktu menengah, seperti dana darurat, biaya sekolah, dan pembelian aset. Sebaliknya, jika di bandingkan dengan penyimpanan uang dalam jangka panjang, jenis penanaman modal ini memiliki risiko investasi yang lebih rendah.
Akibatnya, para investor pemula juga harus mencoba investasi ini dengan mempertimbangkan berbagai risikonya.
Contoh Investasi jangka Menengah
1. Emas
Investor dapat mencoba berbagai jenis investasi jangka menengah, salah satunya adalah emas. Cara emas bekerja bergantung pada proses investor dan ekonomi nasional dan internasional.
Selain itu, berinvestasi dalam barang ini dapat di lakukan dengan berbagai cara, seperti membeli emas batangan, perhiasan, berdagang di pasar forex, atau bahkan menggunakan fasilitas tabungan bank atau pegadaian.
2. Deposito
Deposito adalah contoh investasi menengah selanjutnya. Meskipun deposito sebenarnya merupakan produk simpanan, dana yang di simpan di bank tidak dapat di ambil selama jangka waktu tertentu.
Akibatnya, deposito, yang memiliki masa tenor maksimal dua tahun, juga dapat menjadi pilihan investasi yang baik. Menurut ketentuan bank yang berbeda, pemilik deposito berjangka juga akan menerima bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa.
Nanti, setelah di potong pajak sekitar 20%, suku bunga deposito ini akan masuk secara otomatis ke rekening nasabah setiap bulannya.
3. Obligasi
Berinvestasi jangka menengah juga dapat di lakukan pada obligasi atau surat utang yang di terbitkan oleh pemerintah atau lembaga tertentu. Obligasi memiliki jangka waktu sekitar 1 hingga 3 tahun, tetapi ada juga obligasi yang di jual untuk investasi jangka panjang di pasar perdana atau sekunder.
Keuntungan dari obligasi adalah bahwa nasabah akan menerima pokok utang awal bersama dengan kupon, atau suku bunga, yang di bayarkan dalam jangka waktu tertentu.
4. Reksa Dana
Reksa dana pendapatan tetap adalah salah satu jenis investasi menengah. Jenis investasi ini terdiri dari dua puluh persen dana yang di tanam pada beberapa obligasi, dan dua puluh persen sisanya akan di alokasikan untuk pasar uang atau saham. Reksa dana akan menghasilkan pendapatan tetap selama sekitar satu hingga tiga tahun, dengan keuntungan investasi sekitar 7% hingga 9%.
Selain itu, manajer investasi akan mengatur uang nasabah; mereka tidak perlu mengawasi uangnya sendiri. Oleh karenanya, instrumen investasi ini cocok untuk investor pemula yang belum banyak pengalaman dalam penanaman modal.
5. Reksa Dana Campuran
Reksadana campuran adalah contoh investasi jangka menengah lainnya. Reksa dana campuran, berbeda dengan jenis sebelumnya, memiliki struktur modal yang lebih fleksibel: 1-79% dari modal akan di tempatkan pada obligasi, pasar uang, atau saham.
21% terakhir dapat digunakan untuk instrumen tambahan.
Instrumen ini, seperti reksa dana pendapatan tetap, di kelola langsung oleh manajer investasi dengan masa tenor antara 3 dan 5 tahun.
Baca Juga :
- Mengenal Investasi Ternak Kambing Yang Menguntungkan
- Rekomendasi Investasi Emas Online, Aman dan Menguntungkan
- Perbedaan Funding dan Lending dalam Investasi
- Apa itu Investasi Leher Keatas? Mahasiswa Wajib Tahu !
***