Resiko Bisnis Sarang Burung Walet yang Harus Diketahui

Resiko Bisnis Sarang Burung Walet – Jika Anda tidak ingin mengalami kerugian yang signifikan dalam bisnis sarang burung walet, Anda harus benar-benar memperhatikan risiko yang timbul dari berbagai faktor, seperti lingkungan, orang-orang di sekitar Anda, dan lainnya.

Pengusaha dapat lebih berhati-hati dalam menjalankan bisnis mereka jika mereka mengetahui resikonya. Jika Anda ingin tahu apa saja resiko yang mungkin terjadi, baca artikel ini.

Sarang burung walet memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan pengobatan berbagai penyakit, jadi tidak mengherankan banyak orang yang mencarikannya. Mengingat harga sarang burung walet yang tinggi, pengusaha sarang burung walet semakin meningkat.

Namun, untuk banyak orang, juga terdapat resiko yang lebih besar. Oleh karena itu, jika Anda ingin menjalankan bisnis seperti ini, Anda harus tahu dan memperhatikan semua resiko yang mungkin ada. Karena itu, mereka akan lebih siap untuk mengelola bisnis dan tidak akan gagal di tengah jalan. Beberapa risiko bisnis sarang burung walet, bersama dengan penjelasannya, tersedia di bawah ini.

Resiko Bisnis Sarang Burung Walet

1. Diserang Predator

Jika pengusaha melakukan usaha walet sederhana tanpa melengkapi kandangnya, resiko adanya predator meningkat. Dengan kata lain, pengusaha harus menangkar walet di alam bebas.

Meskipun burung walet tidak di anggap sebagai hewan pemangsa, banyak predatornya, termasuk burung hantu, tikus, dan kelelawar, yang biasanya memangsa burung walet yang masuk ke rumah dan menunggu di jendela. Sementara itu, tikus lebih suka memangsa burung walet yang belum bisa terbang, jadi populasi walet semakin menipis.

2. Dicuri

Sarang burung walet sangat mahal, harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah per kilogram. Oleh karena itu, meskipun sarang burung walet sudah di lengkapi dengan kandang, tetap ada risiko pencurian.

Selain itu, sangat sulit untuk menemukan burung walet yang hidup di alam. Pencurian untuk mendapatkan hasil instan menjadi lebih umum. Karena itu, Anda harus memberikan penjagaan yang ketat supaya pencuri tidak bisa mendekat.

3. Walet Tidak Betah

Bisnis sarang burung walet menghadapi risiko selanjutnya karena burung walet tidak betah di tempat yang telah di sediakan pengusaha. Jika itu terjadi, itu bisa menyebabkan burung walet keluar dari kandangnya. Hewan tidak betah biasanya di sebabkan oleh tweeter yang tidak tepat. Mungkin juga karena tweeter sendiri adalah alat penting untuk bisnis.

Ini di sebabkan oleh fakta bahwa perangkat tersebut berfungsi sebagai pemanggil walet, memanggil orang untuk datang dan menginap di lokasi yang tersedia.

Walet akan mengira suara elektronik yang dipancarkan adalah teman koloninya dengan alat ini.

Faktor lain yang menyebabkan walet tidak betah adalah bau atau aroma yang tidak di sukainya. Beberapa contoh bau yang tidak di sukai walet adalah asap pembakaran, cabe goreng, terasi, dan bangunan baru. Burung walet menghindari bau cabe goreng dan terasi karena sangat menyengat. Sangat mirip dengan bau asap pembakaran, terutama dalam jumlah besar.

Sebaliknya, bau gedung baru biasanya bergantung pada walet. Jika dia mudah menyesuaikan diri, maka baunya tidak akan membuatnya bosan. Namun, jika walet tidak bisa menyesuaikan diri dengan bau bangunan baru, seperti bau semennya, maka walet akan pergi. Parfum walet dapat dibeli jika ingin mengurangi risiko bisnis sarang burung walet. Semprotkan pada area sekitar kandangnya untuk mencegah walet menghirup bau menyengat.

4. Walet Tidak Datang

Salah satu resiko yang paling umum untuk bisnis sarang burung walet adalah burung walet tidak datang. Pengusaha juga kadang-kadang menggunakan metode memanggil walet ke lokasi tertentu dengan alat tertentu. Namun, burung walet dapat menjadi tidak betah jika alat tersebut tidak tepat atau tidak memadai. Seseorang tidak akan mendapatkan sarangnya untuk dijual atau menetap di sana pada akhirnya.

Baca Juga :

***