Kelebihan, dan Kekurangan Arbitrase – Selama berabad-abad, badan pengadilan telah berfungsi untuk menyelesaikan sengketa secara konvensional. Namun, seiring berjalannya waktu, badan pengadilan ini semakin terjerat dalam kompleksitas yuridis yang sulit di atasi oleh pencari keadilan, terutama jika yang bersengketa adalah pelaku bisnis dan sengketa tersebut berkaitan dengan masalah ekonomi.
Akibatnya, pertimbangan untuk menggunakan lembaga arbitrase sebagai alternatif penyelesaian sengketa mulai muncul. Awalnya, mereka sering di anggap sebagai upaya yang tidak sah atau peradilan yang bertindak di luar koridor hukum.
Sejarah, menurut buku “Hukum dan Ekonomi” oleh Ubaidillah Kamal et al., menunjukkan bahwa ada kebutuhan akan metode penyelesaian sengketa alternatif yang tidak memerlukan pengadilan. Oleh karena itu, di berbagai tempat, sistem penyelesaian sengketa alternatif telah di akui secara hukum. Arbitrase, baik di tingkat nasional maupun internasional, adalah cara yang umum untuk menyelesaikan konflik, terutama yang berkaitan dengan ekonomi.
Apa itu Arbitrase?
Arbitrase adalah cara penyelesaian sengketa perdata yang bersifat privat di luar pengadilan umum. Kontrak arbitrase yang di buat secara tertulis adalah dasar proses ini. Dalam arbitrase, pihak yang menyelesaikan sengketa, juga disebut sebagai arbiter, di pilih oleh para pihak yang bersengketa. Tugas arbiter adalah menguji dan membuat keputusan tentang sengketa.
Prinsip Arbitrase
Prinsip-prinsip hukum berikut di gunakan untuk arbitrase, baik di tingkat nasional maupun internasional:
Efektivitas. Aksesibilitas (terjangkau dari segi biaya, waktu, dan lokasi). Perlindungan hak-hak masing-masing pihak. Akhiri dan ikat. adil dan sesuai dengan nilai keadilan masyarakat. Kreatifitas Jika seorang arbiter memiliki kredibilitas, orang lain akan menghormati keputusannya.
Kelebihan dan Kekurangan Arbitrase
Kelebihan
Arbitrase memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa kelebihan arbitrase:
- Prosedur yang sederhana sehingga cepat membuat keputusan Harga yang lebih murah.
- Putusan di simpan di ruang pribadi dan tidak diumumkan kepada masyarakat umum.
- Hukum pembuktian yang lebih fleksibel dan prosedur yang lebih fleksibel Arbitrase memungkinkan para pihak untuk memilih hukum yang akan di terapkan.
- Para pihak dapat memilih hakim sendiri, dengan kemungkinan memilih hakim yang paling ahli di bidangnya.
- Situasi dan situasi tertentu dapat membuat keputusan lebih sesuai.
- Keputusan biasanya mengikat dan final.
- Pengadilan dapat membuat keputusan arbitrase tanpa banyak tinjauan.
- Masyarakat umum lebih mudah memahami proses arbitrase.
- Mengurangi kemungkinan untuk memilih atau menghindari pengadilan
Kekurangan
Selain memiliki beberapa keuntungan, penyelesaian sengketa melalui arbitrase juga memiliki beberapa kekurangan. Kelemahan-kelemahan tersebut diuraikan sebagai berikut:
- Sementara perusahaan kecil tidak dapat menggunakannya, perusahaan besar dapat.
- Tidak ada proses yang adil.
- Kekurangan elemen keputusan akhir. kurangnya kemampuan pihak untuk mencapai penyelesaian.
- Terbatas dalam eksekusi dan penegakan hukum.
- Terbatas dalam mempresentasikan barang bukti atau saksi.
- Potensi untuk menyembunyikan ketidaksepakatan dari keamanan publik tidak dapat menghasilkan solusi preventif.
- Keputusan tidak dapat diprediksi dan dapat menghasilkan hasil yang bertentangan satu sama lain.
- Kualitas hakim sangat bergantung pada kualitas keputusan.
- Berpotensi meningkatkan permusuhan dan kritik terhadap pengadilan konvensional dan mengurangi semangat dan upaya untuk memperbaikinya.
Baca Juga :
- Mengenal Indikator Makro Ekonomi Dalam Keuangan
- Mengenal Pengertian dan Karakteristik Pasar Bisnis
- Pengertian dan Manfaat Pasar Modal Untuk Emiten
- Mengenal Apa Itu Marginal Revenue dan Cara Menghitungnya
***