Themarketmogul.com – Contoh neraca lajur dapat kamu ketahui secara jelas apa yang di maksud tentang itu semua. Dalam sebuah penyusunan laporan keuangan perusahaan, neraca ini sudah menjadi salah satu metode yang banyak di gunakan. Seperti halnya dalam pengelompokan data akuntansi yang sistematis dan bisa membantu mengambil keputusan berdasarkan kondisi keuangan perusahaan. Dengan begitu, pengelolaan keuangan dalam 1 periode bisa di ringkas maupun di pahami jauh lebih mudah.
Apa Pengertian dan Contoh Neraca Lajur ?
Seperti apa yang telah coba mimin terangkan di atas. Bahwasannya, neraca ini masuk sebagai data akuntansi yang mana di himpun melalui lembaran kerja berlajur-lajur. Atau bahasa singkatnya berkolom-kolom secara sistematis. Penggunaannya bisa mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Yang mana telah melibatkan adanya perkiraan maupun penyesuaian saldo berdasarkan aktivitas perusahaan.
Adapun beberapa informasi yang mana biasanya terdapat pada neraca lajur, seperti :
- Saldo perkiraan sebelum penyesuaian
- Penyesuaian atas perkiraan jurnalnya
- Saldo perkiraan setelah melakukan penyesuaian
Dalam prosesnya, masih ada 5 bagian pokok lagi yang sudah semestinya di perhatikan. Misal :
- Neraca saldo
- Penyesuaian
- Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
- Laporan perhitungan berdasarkan laba rugi
- Neraca
Jenis-Jenis yang Bisa Diketahui
Dalam praktik pengelolaan keuangan perusahaan dagang maupun jasa. Berikut ini ada beberapa jenis yang memang bisa kamu ketahui terkait Neraca Lajur. Mulai dari :
1. Umum – terdiri atas 4 sampai 6 kolom dan memiliki fungsi untuk bisa membantu menganalisis saldo yang berada di akun secara berbeda-beda. Beberapa contohnya ada pada neraca saldo, neraca, juga laporan laba rugi.
2. Audit – lebih ke arah memastikan terkait akurasi informasi dari suatu data akuntansi. Yang mana telah menjadi landasan atas penyusunan laporan keuangan perusahaan.
3. Terperinci – banyaknya informasi yang telah menyertakan kehadiran halaman pendukung demi menjelaskan beberapa item. Contohnya ada di pengeluaran produksi sampai premi asuransi.
3 Contoh Neraca Lajur
Dari penjelasan di atas, bisa di lihat bahwa neraca lajur ini sangat penting bagi dunia bisnis. Maka dari itu, pembuatannya tidak boleh asal-asalan begitu saja. Semua harus sesuai akan format yang ada ! Jika kamu belum memiliki gambaran atas neraca lajur. Berikut ada 3 contoh yang bisa mimin beritahukan, mulai dari :
1. Contoh pada perusahaan jasa
2. Contoh di perusahaan dagang
3. Bisnis pada Ritel
Fungsi Menggunakannya pada Bisnis
Neraca Lajur bukan hanya memiliki peran sebagai pendukung semata di dalam penyusunan laporan keuangan. Akan tetapi, perannya juga terbilang penting dalam aktivitas akuntansi. Yang mana di tujukan untuk dapat membantu pemahaman pengelolaan keuangan dalam skala besar. Adapun beberapa fungsi yang tak dapat di kesampingkan seperti :
1. Merangkum Data Keuangan
Catatan akuntansi cenderung memberikan kesan membingungkan, karena itulah di butuhkannya neraca lajur dengan fungsi merangkumnya. Supaya nanti bisa mudah untuk di pahami.
2. Mempermudah dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Data keuangan yang telah di masukkan ke dalam lajur-lajur, nantinya bisa di cerna dengan jauh lebih mudah. Penyusunan sistematis dalam pembuatannya, bisa di lihat dari tampilan super ringkas serta padat. Tanpa ada mengurangi informasi pembukuan milik perusahaan dari awal sampai akhir periode.
3. Memperjelas Prosedur Pengelolaan Keuangan
Tiap dana yang masuk maupun keluar, nantinya bisa tercatat dengan baik dalam neraca lajur. Hal ini tentu saja mampu membuat prosedur pengelolaan keuangan bisa di lihat jauh lebih jelas. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki bukti kredibilitas akibat dapat mencatat cash flow dengan baik.
4. Membantu dalam Evaluasi Transaksi Keuangan
Pengelolaan keuangan harus di lakukan dengan seksama. Itu semua agar tak terjadi kesalahan pada input, yang bisa berimbas ke penyusunan laporan keuangan di 1 periode. Maka dari itu, penggunaan neraca lajur sangat tepat di lakukan saat ini.