Themarketmogul.com – Menghitung Turnover Saham. Turnover saham merupakan matriks yang di gunakan dalam menghitung likuiditas. Dengan tingkat likuiditas yang semakin tinggi, maka bisa memberikan kemudahan bagi para investor dalam menjual dan membeli aset yang baru. Lalu, apa pengertian, faktor, dan cara menghitung matriks saham tersebut? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Pengertian
Turnover saham merupakan matriks yang di gunakan untuk mengetahui saham yang di perjualbelikan pada saat ini. Kemudian, matriks tersebut berfungsi untuk menilai likuditas saham dalam perusahaan dan aktivitas pasar saham. Hal ini tentunya bisa mempermudah dalam mengetahui tingkat likuiditas saham tersebut, baik rendah maupun tinggi. Jika angka likuiditas semakin tinggi, maka saham akan lebih mudah di perjualbelikan. Ini karena jumlah pembeli dan jumlah penjual dalam posisi seimbang. Sementara itu, saham dengan tingkat likuiditas rendah membuat para investor dan trader mengalami kesulitan dalam menjual saham yang di milikinya. Sehingga, saham tersebut tidak memberikan return yang menguntungkan. Oleh karena itu, perhitungan matriks dengan tepat dapat di gunakan para investor atau trader untuk menimalisir kerugian yang mungkin akan terjadi.
Faktor-Faktor
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perhitungan matriks saham tersebut, antara lain:
- Saham : Harga saham akan semakin tinggi ketika para investor tertarik dalam membeli saham tersebut. Sedangkan, jumlah permintaan akan menurun saat harga saham bergerak ke atas. Hal ini karena tidak semua bisa membeli saham tersebut. Sehingga, para trader akan mengalami kesulitan dalam menjual aset yang di miliki ketika jumlah permintaan menurun.
- Jumlah Investor : Jumlah investor yang semakin meningkat dapat berpengaruh terhadap tingginya likuiditas saham tersebut.
- Kinerja Perusahaan : Dengan kinerja perusahaan yang baik, maka permintaan dari para investor meningkat. Hal ini tentunya membuat turnover saham menjadi semakin tinggi.
- Susunan Pemegang Saham : Jika pembagian susunan pemegang saham lebih besar dari porsi saham yang di perjualbelikan pada investor ritel, maka tingkat likuiditas berada dalam posisi rendah.
- Volatilitas Harga : Harga saham yang fluktuatif atau volatilitas akan membuat turnover menjadi lebih tinggi.
Cara Menghitung Turnover Saham
Dalam menghitung matriks tersebut dapat di lakukan dengan membagi jumlah saham perusahaan yang di perjualbelikan dan jumlah saham yang di rilis dalam periode tertentu. Adapun rumus menghitungnya sebagai berikut.
Turnover Saham = Jumlah saham yang di perdagangkan / jumlah saham yang di rilis dalam periode tertentu
Contoh 1 :
PT Y merilis 1.000.000 lembar saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 April 2021. Kemudian, jumlah saham PT Y yang di perjualbelikan sebesar 100.000 lembar. Lalu, berapa nilai share turnover-nya adalah…
Share Turnover = 100.000/ 1.000.000= 0,1 atau 10%
Jadi, perhitungan share turnover saham tersebut sebesar 10%.
Contoh 2 :
Sebuah PT. AA merilis 3.000.000 lembar saham pada Bursa Efek Indonesia di tanggal 12 November 2022. Kemudian, jumlah saham PT. AA yang di perjualbelikan dengan harga 300.000 lembar. Lalu, bagaimana cara menghitung share turnover?
Share Turnover = 300.000 / 3.000000 = 0,3 atau sebesar 30%
Jadi, perhitungan share turnover saham tersebut sebesar 30%.
Demikian penjelasan menarik tentang pengertian, faktor, dan cara menghitung turnover saham yang di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.