Pengertian dan Cara Menghitung Cost Of Debt

Cost Of Debt

Themarketmogul.comCost Of Debt merupakan biaya yang harus di bayarkan oleh perusahaan yang sebelumnya mengajukan pinjaman atau utang kepada kreditur atau penerbit obligasi. Kemudian, perusahaan harus mengembalikan pokok utang, bunga, dan biaya tambahan lainnya yang berasal dari pinjaman bank. Untuk mengetahui jumlah utang tersebut bisa menggunakan metode cast of debt dengan menentukan beberapa variabel. Selanjutnya, mulai dari biaya bunga utang, risiko kebangkrutan, dan keuntungan pajak perusahaan. Lalu, bagaimana cara menghitung utang menggunakan metode tersebut? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Gambar by pintu.co.id

Komponen

Berikut ini adalah empat komponen dalam menggunakan metode tersebut, antara lain:

1. Suku Bunga

Suka bunga adalah persentase tahunan dari jumlah pokok yang di bebankan kreditur kepada pemberi pinjaman atas jumlah pinjaman yang belum di bayarkan.

2. Biaya Flotasi

Biaya yang harus di bayarkan, mulai dari biaya hukum, pendaftaran, audit, dan penjaminan emisi yang di keluarkan bisnis setelah menerbitkan sekuritas baru.

3. Premi Risiko

Premi risiko adalah tingkat pengembalian yang jumlahnya lebih tinggi dan harus di bayarkan peminjam kepada pemberi pinjaman dengan melebihi tingkat pengembalian bebas risiko.

4. Penghematan Pajak

Penghematan pajak adalah jumlah bunga yang di tunjukkan oleh suatu badan usaha. Kemudian, hal ini di jadikan sebagai jumlah yang bisa di kurangkan dari penghasilannya ketika menghitung pajak penghasilan.

Gambar by linebank.co.id

Rumus

Berikut ini adalah dua rumus yang di gunakan untuk menghitung biaya utang, antara lain:

1. Rumus Sebelum Pajak

Before tax cost of debt atau di kenal sebagai biaya utang sebelum pajak adalah total biaya yang harus di bayarkan perusahaan atas pengajuan utang sebelum memperhitungkan efek pajak. Adapun rumus menghitung utang sebelum pajak, antara lain:

Kd = Beban utang / Utang jangka panjang

Dalam rumus di atas, maksud dari “Kd” adalah cost of debt, “Beban utang” adalah total bunga yang harus di bayarkan perusahaan. Kemudian, “Utang jangka panjang” adalah total utang yang harus di bayarkan perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

2. Rumus Setelah Pajak

Sementara itu, biaya utang setelah pajak adalah total biaya yang harus di bayarkan perusahaan atas pinjaman utang setelah memperhitungkan efek pajak menggunakan rumus, antara lain:

Cost of Debt Setelah Pajak = Biaya utang sebelum pajak x (1 – jumlah tarif pajak)

Penjelasan rumus di atas, “Biaya utang sebelum pajak” adalah cost of debt sebelum pajak yang sudah di hitung sebelumnya, dan “jumlah tarif pajak” adalah tarif pajak perusahaan.

Gambar by accurate.id

Cara Menghitung

Berikut ini adalah cara menghitung utang menggunakan metode tersebut, antara lain:

1. Contoh Soal 1

Perusahaan memiliki beban utang sebesar Rp. 70,000,000, utang jangka panjang Rp. 1,000,000,000, dan tarif pajak sebesar 25%. Lalu, berapa hasil perhitungan biaya utang sebelum pajak?

Kd = Beban Utang / Utang Jangka Panjang
Kd = 70,000,000 / 1,000,000,000 = 7%
Ki = cost of debt sebelum pajak x (1 – tarif pajak)
Ki = 7% x (1 – 25%) = 5,75%

2. Contoh Soal 2

PT X memiliki beban utang sebesar Rp50.000.000 dan utang jangka panjang dengan jumlah Rp1.000.000.000, maka hasil dari cost of debt sebelum pajakmu adalah….

Kd = Beban Utang / Utang Jangka Panjang
Kd = Rp50.000.000 / Rp1.000.000.000 = 5%
Ki = cost of debt sebelum pajak x (1 – tarif pajak).
Ki = 5% x (1 – 25%) = 3,75%

Demikian penjelasan menarik tentang pengertian dan cara menghitung cost of debt yang di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.