Mengenal Apa Itu AUM Reksadana Beserta Fungsinya

Mengenal Apa Itu AUM Reksadana Beserta Fungsinya

Themarketmogul.comApa itu AUM Reksadana ? Bagaimana dengan fungsi yang ada di dalamnya ? Semua kejelasan itu dapat kamu peroleh dalam bacaan di bawah ini. Sebagai seorang investor yang melakukan investasi uang di reksadana, kamu memang harus familiar dengan beberapa istilah investasi. Salah satunya yang paling sering di sebut ialah AUM atau Asset Under Management. Tanpa berbasa basi lagi, inilah kejelasannya !

Apa Itu AUM Reksadana ?

Mengulangi sedikit, tentang AUM yang sudah sempat mimin di atas. Assets Under Management pada reksadana telah menjadi total atas nilai investasi yang memang di kelola oleh pihak manajer investasi. AUM sendiri mencakup dana yang sudah di investasikan oleh semua investor dalam reksa dananya. Jumlah AUM sendiri bisa berubah setiap hari, semua sesuai akan kinerja investasi. Sampai dengan aliran masuk ataupun keluar dana dari reksa dana tersebut.

Sebagai informasi tambahan, bahwa AUM sudah menjadi ukuran penting yang ada di dalam industri tersebut. Karena, itu telah mencerminkan seberapa besar kepercayaan investor maupun potensi penghasilan bagi pihak manajer investasi. Semakin besar AUM, maka akan makin besar juga biaya yang akan di peroleh bagi pihak manajernya. Akan tetapi, bisa juga mempengaruhi kinerja atas investasi yang makin sulit dalam mengelola dana dengan jauh lebih efisien.

Fungsi dari Asset Under Management

AUM sudah menjadi ukuran penting dalam dunia industri reksa dana. Adapun fungsi yang bisa di peroleh dari AUM ini, yaitu : 

1. Mengukur Skala – AUM sudah mencerminkan seberapa besar reksa dana tersebut. Nah, makin besar AUM, maka akan makin besar juga potensi atas pengelolaan dana yang efisien & di versifikasi investasi. 

2. Menetapkan Biaya Manajemen – biasanya di hitung sebagai persentase dari AUM. Nah, semakin besar AUM, maka makin besar juga potensi dari penghasilan bagi perusahaan manajer investasi.

3. Menentukan Pengaruh di Pasar – reksadana dengan AUM besar, tentu saja bisa memiliki pengaruh yang signifikan dalam pasar modal. Mereka tentu saja bisa memiliki akses jauh lebih baik ke ranah investasi. Yang memang menguntungkan & mempengaruhi harga pasar atas keputusan investasi mereka.

4. Penentu Kinerja Relatif – berguna dalam membandingkan kinerja reksa dana dengan reksa dana lainnya pada kategori sama. AUM yang lebih kecil, mungkin saja memiliki fleksibilitas yang besar dalam memilih invest. Tapi, ada juga resiko yang jauh lebih tinggi.

5. Mengukur Kepercayaan Investor – pihak investor cenderung jauh lebih percaya pada reksa dana yang memang AUM nya besar. Hal ini nantinya dapat menunjukkan bahwasannya, banyak investor lainnya percaya terhadap manajer investasi hingga strategi investnya.

6. Penentu Potensi Likuiditas – AUM dengan nilai besar, memungkinkan lebih banyak likuiditas karena bisa membeli serta menjual investasi dalam jumlah besar. Hal ini tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan.

7. Mengukur Pertumbuhan – fungsinya bisa menjadi indikator atas kesuksesan reksa dana dalam menarik adanya investor baru & mempertahankan investor yang ada. Hal ini tentu saja bisa mencerminkan kinerja investasi yang baik & kepercayaan investor terus menerus meningkat.

Cara dalam Menghitung AUM Reksadana

Perhitungan dari AUM reksadana ini cukup sederhana, kamu hanya perlu menjumlahkan ke seluruh diversifikasi aset investasi atas sebuah lembaga keuangan. Contoh : portofolio dari reksadana sudah meliputi saham seharga Rp. 15 Juta. Kemudian obligasinya Rp. 15 Juta dan uang tunainya Rp. 10 juta rupiah. Maka, total atas AUM dalam hal ini senilai Rp. 40 Juta Rupiah. Sebagai informasi tambahan, lembaga keuangan juga akan memantau besar AUM. 

Itu semua karena masih memiliki kaitan akan strategi pemasaran demi menarik minat investornya. Selain daripada itu, AUM juga masih berkaitan atas perhitungan biaya manajemen / management fees. Biaya manajemen biasanya sudah dibebankan pada klien sesuai akan besar persentase dari total aset mereka yang di kelola lembaga keuangan. Nah, persentase biaya tersebut akan mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya AUM. Dengan begitu, pihak manajemen dari lembaga keuangan mampu menarik investor yang kaya.