Resiko Investasi Emas – Selama bertahun-tahun, emas dianggap sebagai aset perlindungan yang berfungsi sebagai penyelamat dalam situasi krisis ketika instrumen lain gagal berfungsi. Meskipun demikian, ini tidak berarti risiko investasi emas tidak mungkin terjadi. Memang, alat ini memiliki banyak hasil yang menjanjikan. Investasi emas memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah dapat disimpan secara fisik, membuatnya pilihan yang bagus untuk dana darurat.
Akan tetapi, jika Anda tidak menyimpannya dengan baik, itu bisa kehilangan.
Sebelum memulai investasi dengan aset ini, Anda juga harus mempertimbangkan risiko investasi emas lainnya.
Keuntungan Investasi Emas
1. Alat penukaran dalam situasi krisis
Investasi emas memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah bahwa itu dapat berfungsi sebagai alat tukar selama krisis keuangan. Semua negara pasti pernah mengalami krisis keuangan. Dalam situasi di mana mata uang tengah tidak stabil, Anda sebenarnya dapat menghindari krisis dengan mengandalkan tabungan emas Anda. Selain itu, inflasi biasanya tidak memengaruhi emas, yang membuatnya lebih stabil.
2. Dana darurat
Investasi emas lebih baik daripada dana tunai karena lebih mudah dicairkan. Selain dijual, emas dapat digadaikan jika membutuhkan dana cepat.
3. Bunga tidak ada
Ada tabungan emas yang berbunga, dan ada yang tidak. Namun, ada beberapa perusahaan yang memberikan layanan tabungan emas yang tidak memotong bunga. Sebagai contoh, individu yang memiliki tabungan emas di pegadaian tidak akan dikenakan bunga. Sebaliknya, harga emas itu sendiri akan menjadi sumber pendapatan mereka.
Resiko Investasi Emas
1. Tidak ada pendapatan tetap
Seperti instrumen investasi lainnya, emas tidak memberikan keuntungan tetap. Contohnya termasuk deposito, saham, obligasi, dan properti yang menghasilkan keuntungan dalam bentuk kupon, bunga, dividen, dan uang sewa. Jika harga jual lebih tinggi daripada harga beli, Anda hanya dapat memperoleh keuntungan dari investasi logam mulia melalui selisih harga.
2. Berdasarkan Nilai Tukar Mata Uang
Tahukah Anda bahwa risiko investasi emas ini sangat bergantung pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dalam kasus ini, proses investasi akan menghasilkan hasil yang tinggi karena harga emas akan naik apabila nilai dolar menurun. Berbeda, nilai investasi emas akan menurun jika nilai rupiah meningkat.
3. Tidak Baik untuk Investasi Jangka Pendek
Jika Anda ingin menjualnya sewaktu-waktu, Anda berisiko mengalami kerugian sebagai investasi emas karena harga aset berkilau ini, terutama dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun), dapat meningkat dengan cepat.
4. Risiko Kehilangan
Investasi emas Anda berisiko kehilangan atau dicuri jika tidak disimpan dengan benar. Namun, jika Anda ingin mengurangi hal ini, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan, seperti menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan emas Anda, seperti dengan pin atau password.
5. Produk yang tidak sah
Tidak ada cara bagi orang awam untuk mengetahui apakah emas asli atau palsu, terlepas dari kandungannya, berat, dan kadarnya. Sebenarnya, ada beberapa metode untuk mengetahui keasliannya, mulai dari metode konvensional seperti digigit atau digosok hingga metode didekatkan ke magnet. Cara paling mudah untuk mendapatkan logam mulia yang asli adalah dengan membelinya di tempat terpercaya, baik offline maupun online. Jadilah salah satu penyedia layanan jual beli logam mulia berbasis aplikasi terkemuka.
6. Suku Bunga dan Inflasi
Apakah Anda tahu bahwa harga emas turun setiap kali suku bunga acuan naik? Kira-kira apa penyebabnya, ya? Pada dasarnya, logam mulia adalah jenis investasi yang tidak selalu memberikan imbal hasil yang jelas. Oleh karena itu, biaya peluang (opportunity cost) meningkat secara otomatis ketika kita menyimpannya jika suku bunga naik.
Baca Juga :
- Cara Scalping Saham Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Instrumen Pasar Uang Syariah yang Perlu Diketahui
- Investasi Crypto Jangka Panjang yang Sebaiknya Kamu Pilih
- Cara Membaca Grafik Trading Untuk Pemula
***