Themarketmogul.com – Reversal Patterns. Candlestick reversal patterns adalah pola grafik candlestick yang menunjukkan adanya potensi perubahan arah trend. Kemudian, pola reversal mengindikasikan bahwa pembeli atau penjual kehilangan kendali dan kemungkinan harga akan bergerak ke arah yang berlawanan. Sesuai namanya, reversal artinya adalah pembalikan harga. Pola reversal pada candlestick mengisyaratkan perubahan harga. Pada kondisi harga aset yang mengalami uptrend, pola reversal menunjukkan bahwa trend akan berbalik dari bullish menjadi bearish. Sebaliknya, pada kondisi harga aset yang sedang downtrend, pola ini menunjukkan bahwa perubahan harga aset melemah menjadi reli.
Deretan Candlestick Reversal Patterns
Berikut ini adalah deretan pola grafik candlestick, antara lain:
1. Double Top And Bottom Candlestick Reversal Patterns
Double top atau double bottom cukup terpercaya dalam menunjukkan adanya sinyal reversal. Kemudian, pola ini terdiri dari dua puncak atau dua palung yang memiliki tinggi dengan ukuran yang relatif sama. Pada pola double top, tampilannya menyerupai seperti huruf M. Pola double top merupakan indikasi bahwa akan terjadi reversal dari bullish menjadi bearish. Pola ini terbentuk karena dalam era uptrend, trader akan mengakumulasi aset hingga harganya mencapai puncak. Namun pelaku pasar melakukan aksi jual sebagai upaya mengambil untung, sehingga harganya jatuh ke level support.
2. Head And Shoulders Patterns
Head and shoulders tergolong sebagai pola reversal yang paling bisa di andalkan para trader, utamanya ketika berada di pasar Forex. Akurasinya yang baik membuat pola ini menunjukkan reversal yang kuat. Pada grafik candlestick, Head and Shoulders memiliki tiga puncak, yang mana puncak keduanya lebih tinggi dari dua puncak lainnya. Puncak kedua ini terlihat seperti kepala di antara dua puncak di sisi-sisinya yang relatif sama tinggi. Baik pada trend bullish ataupun bearish, Head and Shoulders menunjukkan adanya pembalikan arah dari trend harga. Garis neckline yang terbentuk pada kaki-kaki puncak berperan sebagai titik tolak trend yang baru.
3. Quasimodo Reversal Candlestick
Quasimodo patterns termasuk ke dalam pendatang baru di deretan pola reversal. Pola Quasimodo hampir mirip dengan Head and Shoulders. Hanya saja dua puncak atau palung memiliki bentuk yang tidak simetris. Pola ini di ambil dari nama tokoh bungkuk ‘Quasimodo’ yang terkenal di karya sastra berjudul ‘Si Bungkuk dari Notredame’. Dari struktur, pola ini terlihat seperti tiga puncak dan dua lembah. Bagian puncak kedua terlihat lebih tinggi dari puncak pertama dan ketiga. Puncak pertama dan ketiga memiliki tinggi yang sama. Pola ini menunjukkan bahwa trend bullish akan berakhir. Di samping itu, pola Quasimodo juga memiliki bentuk lain yang menggambarkan berakhirnya trend bearish. Pola ini memiliki tiga lembah dan dua puncak, kebalikan dari pola bullish-nya.
4. Engulfing Reversal Candlestick
Pola ini hanya terdiri dari dua batang yang memiliki tinggi badan yang berlawanan. Batang pertama memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dari tinggi badan batang kedua. Aspek paling penting dari pola ini adalah perbedaan warna antara tubuh kedua candlestick. Berdasarkan perbedaan dua warna ini, trader bisa menafsir pola engulfing memberi sinyal bearish atau bullish. Bullish pada engulfing terjadi saat kondisi pasar mengalami downtrend yang di tandai dengan lilin-lilin berjejeran melandai dan berwarna merah. Setelah lilin merah terakhir, muncul lilin hijau yang lebih besar dari lilin sebelumnya.
Demikian penjelasan menarik tentang deretan candlestick reversal patterns yang banyak digunakan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.