Cara Mudah Menghitung Untung Jualan Untuk Pengusaha Pemula

Cara Menghitung Untung Jualan

Themarketmogul.comCara Menghitung Untung Jualan. Menghitung keuntungan harus di lakukan untuk mengetahui usaha yang di jalankan berkembang dengan baik atau tidak. Dalam perhitungannya, ada beberapa data yang di butuhkan, mulai dari biaya produksi, harga pokok penjualan (HPP), pembelian dan penjualan bersih. Selanjutnya, bagaimana cara menghitung keuntungan dalam menjalankan usaha? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Gambar by m.kumparan.com

Faktor-Faktor Yang Menentukan Keuntungan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang menentukan keuntungan dalam menjalankan usaha, antara lain:

  1. Beban : Biaya yang di keluarkan dalam menjalankan usaha. Kemudian, terdapat dua jenis beban yang terdiri dari beban operasional (biaya aktivitas utama) dan beban non operasional (biaya aktivitas di luar usaha).
  2. Pendapatan : Jumlah pemasukan atau dana yang di terima dari hasil penjualan produk dan jasa. Kemudian, ada dua jenis pendapatan yang dapat di ketahui, mulai dari pendapatan usaha (penjualan produk atau jasa) dan pendapatan di luar usaha.
  3. Laba Kotor : Selisih yang di hitung dari jumlah pendapatan atau pemasukan dengan harga pokok penjualan.
  4. Laba Bersih : Perhitungan selisih antara laba operasi dengan barang non operasional.
  5. Laba Operasi : Selisih antara laba kotor dengan beban operasional.
  6. Laba Non Operasional : Pendapatan atau beban yang tidak berhubungan dengan usaha, mulai dari bunga, dividen, kerugian piutang, dan lain sebagainya.
  7. Harga Pokok Penjualan (HPP) : Biaya yang di keluarkan untuk memproduksi atau membeli barang dan jasa.
Gambar by m.kumparan.com

Cara Menghitung Untung Jualan

Berikut ini adalah cara menghitung keuntungan dalam menjalankan usaha, antara lain:

  1. Pertama, melakukan identifikasi setiap item biaya produksi dengan rinci. Kemudian, ada dua jenis biaya produksi yang dapat di ketahui, mulai dari fixed cost (biaya dengan jumlah tetap) dan variable cost (biaya besar atau kecil dari produksi).
  2. Kedua, menghitung total biaya yang di keluarkan oleh perusahaan atau Harga Pokok Penjualan (HPP). Kemudian, hal ini dapat di lakukan dengan memperhatikan daya beli konsumen yang menjadi target pasar. 
  3. Ketiga, melakukan identifikasi dalam menentukan jumlah persediaan bahan baku pada awal dan akhir periode. Kemudian, persediaan awal tersebut berkaitan dengan total bahan baku yang tersedia di awal periode. Selain itu, saldo awal sama dengan saldo akhir pada periode sebelumnya dalam laporan neraca.
  4. Keempat, menghitung penjualan bersih yang terdiri dari penjualan kotor, retur penjualan, dan potongan penjualan. 
  5. Kelima, menyusun laporan laba rugi dalam menentukan harga jual kepada konsumen. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah keuntungan dan pendapatan pada pengembalian modal.
Gambar by Katadata.com

Contoh Perhitungan

UKM A berhasil melakukan penjualan produk susu sebanyak 250 botol dengan total omset sebesar Rp2.500.000 tanpa diskon atau retur. Kemudian, harga pokok produksi (HPP) dari 250 botol susu adalah Rp1.625.000. Sementara itu, UKM A mendapatkan beban (fixed cost) untuk membayar biaya iklan sebesar Rp200.000. Lalu, bagaimana cara perhitungan dari total keuntungan atau laba dari UKM A tersebut?

1. Perhitungan Laba Kotor

Laba Kotor = Penjualan bersih – HPP

= Rp2.500.000 – Rp1.250.000

= Rp1.250.000

2. Perhitungan Laba Bersih

Laba Bersih = Laba Kotor – Fixed Cost

= Rp1.250.000 – Rp200.000

= Rp1.050.000

Jadi, total keuntungan atau laba bersih yang di dapatkan oleh UKM A setelah menjual 250 botol susu sebesar Rp1.050.000.

Demikian penjelasan menarik tentang cara mudah menghitung untung jualan untuk pengusaha pemula dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.