Themarketmogul.com – Cara menghitung run off kredit apakah sudah pernah mendengarnya ? Jadi, dalam dunia perbankan memang ada istilah seperti ini. Bagi sebagian besar orang, pastinya belum begitu paham tentang apa itu run off. Biasanya sih, ini bisa juga di sebut dengan limpasan jatuh tempo. Agar lebih paham lagi tentang hal tersebut, di bawah ini ada istilah beserta contoh-contoh dalam perhitungannya. Yuk, langsung saja simak pada bacaan di bawah ini.
Definisi Run Off Kredit di Perbankan
Sebelum masuk pada pembahasan cara menghitung run off kredit, maka kamu harus tahu apa itu definisi dari run off. Di mana, itu menjadi salah satu istilah dalam dunia perbankan yang memang telah merujuk ke jumlah kredit yang sudah jatuh tempo maupun lunas. Jumlahnya sendiri biasa di gunakan sebagai bagian dasar, dalam menghitung kredit yang memang di bayar oleh nasabahnya.
Bagi perusahaan perbankan, run off kredit di nilai amat penting bagi pengelolaan aset perusahaan. Dengan adanya mengetahui jumlah atas kredit yang telah mengalami jatuh tempo maupun lunas. Maka, perusahaan bisa menghitung kembali jumlah uang yang di milikinya. Lalu, dapat mengambil keputusan tepat demi bisa mengelola keuangan perusahaan.
Cara Menghitung Run Off Kredit Sesuai Contoh
Setelah mengetahui definisi dari run off kredit itu apa, maka kini waktunya melanjutkan pada pembahasan utama. Di mana secara umum, sudah memiliki beberapa metode yang memang bisa di gunakan demi menghitung run off kredit. Berikut sedikit penjelasan terkait contoh atas perhitungannya :
1. Memakai Metode Sederhana
Pertama, metode yang bisa kamu gunakan dalam menghitung adanya run off kredit ini ialah metode sederhana. Di mana metode tersebut di nilai cocok bagi kebanyakn kredit yang memang memakai jumlah tak begitu besar. Lalu, jangka waktu yang di miliki juga pendek.
Perhatikan tabel di atas ini. Pasalnya, tabel tersebut sudah merujuk pada contoh metode sederhana jatoh tempo kredit. Dalam metode tersebut, kamu hanya perlu melakukan penjumlahan saja atas keseluruhan kredit yang mana sudah jatuh tempo / lunas. Pada contoh ini, jumlah kredit yang terbilang jatuh tempo atau lunas sebesar Rp. 30.000.000. Metodenya sendiri sangat amat sederhana dan tentu saja mudah di pahami. Tapi, penggunaannya memang hanya di khususkan bagi kredit dengan jumlah tak terlalu besar. Lalu, di sertai juga dengan jangka waktu pendek.
2. Memakai Metode Berat Berdasarkan Jatuh Tempo
Kemudian, metode yang dapat kamu gunakan untuk menghitung adanya run off kredit ialah metode berat menurut jatuh tempo. Pada penggunaannya, biasa memang cocok bagi kredit berdasarkan jumlah besar serta jangka waktunya panjang.
Sama seperti sebelumnya, bahwa di atas ini sudah ada salah satu contoh tabel. Di mana tabel tersebut berisikan jatuh tempo kredit yang mana bibitnya memang berdasarkan jatuh tempo. Demi bisa mendapatkan hasilnya, maka kamu dapat memakai metode ini. Di mana tentukan atas masing-masing bobot dari kredit berdasarkan jatuh tempo. Kredit dalam hal ini, memiliki bobot yag kecil.
Lihatlah contoh di atas, bobot untuk kredit memiliki jatuh tempo tepat di 1 Januari 2020 = 3. Kemudian bobot untuk kredit, memiliki jatuh tempo di 1 April 2020 = 0. Setelah kamu bisa menentukan bobot tersebut untuk setiap kreditnya, maka kamu hanya cukup mengalikan jumlah kredit dengan bobot. Nantinya, ada penjumlahan dari hasil utama. Jika melihat contoh tersebut, maka hasil dari run off kreditnya bernilai 48.000.000.
Jadi, itulah kurang lebih pemahaman yang bisa kamu dapatkan mengenai cara menghitung Run Off Kredit. Semoga, artikel ini bermanfaat dan berguna dalam membantu pemahaman dasar kamu terkait hal tersebut.