Themarketmogul.com – Cara menghitung forecasting penjualan akan membantu kamu memprediksikan kemungkinan penghasilan bisnis. Hal ini sudah menjadi upaya yang memang di lakukan para pebisnis, demi bisa memprediksikan pergerakan hingga peluangnya. Melalui metode tersebut, pengusaha tentu saja dapat meningkatkan penjualan bisnis yang mana di milikinya agar tetap bisa mendapatkan keuntungan besar. Untuk lebih lengkapnya lagi, berikut ada sedikit penjelasannya.
Pengertian Forecasting Penjualan
Forecast atau perkiraan penjualan sudah termasuk ke dalam proses memperhitungkan pendapatan di masa depan. Caranya adalah dengan pengusaha melakukan prediksi terhadap layanan maupun jumlah produk di dalam bisnis. Dalam hal tersebut, yang akan di prediksi oleh unit penjualan sangatlah banyak. Sebut saja : sales team, tenaga perorangan, hingga perusahaan yang menghitung tahun – kuartal – bulan – next weeknya.
Intinya, forecast penjualan sudah memproyeksikan ukuran terkait seperti apa market akan menerima produk ataupun jasa yang akan di jual oleh suatu perusahaan. Metode tersebut, akan memakai yang namanya data laporan pada periode sebelumnya. Atau bisa juga dari analisis data historis, perilaku konsumen, sampai pada tren pasar.
Cara Menghitung Forecasting Penjualan Sesuai Jenis-Jenisnya
Setelah tahu penjelasan dari forecasting atau perkiraan penjualan ini apa. Maka, kamu bisa mulai menghitung melalui beberapa jenis-jenisnya. Mulai dari :
1. Jenis Rata-Rata Bergerak
Metode ini, memakai penggunaan data permintaan terbaru dan kedepannya prediksi perhitungan akan jauh lebih aktual. Apabila kamu ingin mencobanya, maka gunakan rumus :
Rata-Rata Bergerak N Periode = ∑ ( Permintaan Dalam N – Periode Terdahulu ) : N = Hasil
2. Jenis Rata-Rata Bergerak Terbobot
Metodenya jauh lebih responsif, karena telah melibatkan adanya perubahan data lewat periode terbaru memakai bobot besar. Mengenai rumus, kamu bisa memakai :
Wighted MA (N) = ∑ ( Pembobot Untuk Periode Permintaan Aktual Periode N ) : ∑ ( Pembobot ) = Hasil
3. Jenis Pemulusan Eksponensial
Ini merupakan metode terakhir, yang mana memakai peramalan rata-rata bergerak. Di mana secara eksponensial, akan memberikan bobot lewat data di masa lampau. Dengan begitu, data yang kamu miliki akan memberikan hasil skala / bobot besar ketimbang rata-rata bergerak. Rumusnya bisa dengan : FT = FT-1 + A (AT-1 – FT-1 ) = Hasil.
Perkiraan Penjualan Memakai Metode Kualitatif dan Kuantitatif
Secara umum, bisa di lihat bahwasannya telah terdapat 2 metode perkiraan penjualan ( Forecast ) yang dapat di gunakan. Mulai dari :
1. Kualitatif
Metode kualitatif ini, telah mempergunakan yang namanya perhitungan intuisi, emosi, pengalaman, sampai dengan pendidikan. Jadi, nantinya akan memperoleh hasil subjektif. Dalam metode kualitatif, masih terbagi lagi ke dalam 4 jenis pembagian :
- Survei Pasar – di lakukan untuk mencari masukan / pendapat konsumen, caranya sudah pasti dengan wawancara langsung, via telepon, bahkan menyebar kuesioner.
- Pendapat / Opini Khusus – baik dari manajer produksi, pemasaran, teknik keuangan, maupun logistik yang berhubungan penjualan. Nantinya akan langsung di gabung memakai model statistik.
- Metode Delphi – ini lebih ke arah penyederhanaan atas jawaban survei di awal.
- Gabungan Tim Penjualan – di lakukan guna mengetahui adanya proyeksi tingkat seles untuk tiap-tiap wilayah.
2. Kuantitatif
Jelas ini berbeda dengan kualitatif ! Di mana metodenya jauh lebih objektif lagi. Lantaran hasil dari perhitungannya, akan di buat dengan cara matematis. Dalam hal tersebut, metodenya dapat terbagi menjadi 2 jenis yang di antaranya :
- Tim Series – metode tersebut telah menghubungan variabel terikat / indipenden dengan bebas / independen. Kemudian memakai ramalan waktu, mulai dari minggu, bulan, bahkan tahun.
- Metode Sebab-Akibat ( Kasual ) – melihat hubungan di antara variabel dependen dan independen.
Kurang lebih, itulah sedikit penjelasan mengenai cara menghitung forecasting penjualan dan lain sebagainya. Semoga apa yang di sampaikan, dapat kamu pahami dengan sebaik mungkin.