Themarketmogul.com – Cara Menghitung Bunga Berjalan Obligasi. Obligasi merupakan instrumen investasi yang populer di Indonesia. Selanjutnya, hal ini karena memiliki jangka waktu yang bermacam-macam, tingkat bunga yang stabil dan risikonya cukup kecil. Kemudian, perhitungan keuntungan dan bunga yang di dapatkan setiap tahun berbeda-beda jenisnya. Lalu, bagaimana cara menghitung bunga berjalan dalam investasi obligasi? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di atas.
Jenis-Jenis
Adapun jenis-jenis obligasi yang dapat di ketahui, antara lain:
- Obligasi Dengan Jaminan : Jenis yang di terbitkan oleh perusahaan menggunakan jaminan suatu aset. Selanjutnya, hal ini di lakukan apabila perusahaan gagal dalam memenuhi kewajibannya. Kemudian, pemegang obligasi dapat mengambil aset tersebut.
- Obligasi Tanpa Jaminan : Jenis yang di terbitkan perusahaan tanpa menggunakan jaminan atau aset tertentu.
- Obligasi Konversi : Jenis yang memberikan hak kepada pemegang untuk menukarkan obligasi tersebut dengan sejumlah saham pada perusahaan dengan harga yang telah di sepakati sebelumnya.
- Obligasi Tanpa Kupon : Jenis yang memberikan pembayaran bunga secara langsung.
Cara Menghitung Bunga Berjalan Obligasi
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat di lakukan dalam menghitung bunga berjalan obligasi, antara lain:
1. Menghitung Diskonto Dari Obligasi
Metode perhitungan ini di gunakan pada tingkat bunga pasar (market interest rate) yang lebih tinggi di bandingkan dengan tingkat bunga nominal (coupon rate). Selanjutnya, hal tersebut berpengaruh dengan harga diskonto, artinya harga obligasi lebih rendah dari nilai nominal (face value). Kemudian, terdapat rumus yang di gunakan untuk menentukan harga bunga obligasi diskonto, antara lain:
Contoh :
PT ACBD menerbitkan obligasi yang jatuh tempo dalam waktu 5 tahun dengan bunga 10 persen dan harus di bayarkan setiap 6 bulan sekali. Obligasi dapat di terbitkan pada harga diskonto karena tingkat bunga pasar 12 persen.
Perhitungan dalam menentukan diskonto obligasi adalah sebagai berikut.
- Bunga di bayarkan dalam waktu 6 bulan sekali. Jadi, tingkat bunga setiap periode adalah 6% (12% di bagi 2).
- Jumlah periode adalah 10 (2 periode x 5 tahun).
- Pembayaran bunga setiap periode adalah Rp250.000 (Rp5.000.000 x 5%).
- Perhitungan nilai sekarang dari nilai pokok obligasi dengan cara mengalikan nilai nominal obligasi dengan nilai sekarang faktor bunga
Jawaban :
PVIF = 1 : (1+r) t
Keterangan :
r = tingkat bunga pasar per periode
t = jumlah periode
PVIF =1 : (1 + 0,06) 1 = 0,5584
Jadi, nilai pokok obligasi adalah Rp. 5.000.000 x 0,5584 = Rp2.792.000.
2. Menghitung Pembayaran Bunga Setiap Periode
Pembayaran bunga di ambil dari jumlah imbalan yang di terima oleh investor setiap periode. Kemudian, dalam perhitungannya menggunakan rumus dari jumlah pembayaran bunga di kali nilai nominal obligasi. Simak contohnya di bawah ini.
Pembayaran bunga x nilai nominal obligasi
5% (10% : 2 pembayaran per tahun = 5%) dan nilai nominal obligasi adalah Rp. 5.000.000.
Rp. 5.000.000 x 0,05 = Rp. 250.000
Jadi, bunga yang di bayarkan setiap periode adalah Rp. 250.000.
3. Menghitung Beban Bunga Setiap Periode
Untuk menghitung beban bunga dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Beban bunga total = nilai sekarang obligasi x tingkat bunga efektif per periode
Nilai sekarang dari obligasi pada tanggal penerbitan adalah Rp4.632.020.
Jadi, jumlah beban bunga setiap periode adalah Rp. 4.632.020 x 0,06 = Rp. 277.920
Demikian penjelasan menarik di atas tentang cara menghitung bunga berjalan pada investasi obligasi dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan dan juga wawasan. Kemudian kedepannya, dapat bermanfaat dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.