Themarketmogul.com – Cara membaca grafik trading bisa di lihat dengan melalui beberapa jenisnya. Grafik trading atau saham, sudah menjadi visualisasi atas naik maupun turunnya pergerakan harga saham dalam waktu tertentu. Misalnya : hitungan hari, mingguan, bulanan, sampai dengan tahunan. Melalui adanya grafik ini, investor justru jauh lebih mudah di dalam mengetahui adanya pola harga saham dalam sebuah perusahaan. Dalam artian lain, para trader bisa memprediksikan kapan naik juga turunnya harga dari saham tersebut.
Cara Membaca Grafik Trading dengan Line Chart
1. Jenis yang pertama ini ialah Line Chart. Di mana, para pemula sangat cocok untuk memahami grafik sederhana dari jenis tersebut. Kenapa ? Karena, jika di lihat-lihat, line chart itu tidak terlalu kompleks. Grafiknya sendiri hanya akan terdapat informasi mengenai harga dari penutupan saham. Walau begitu, grafiknya di nilai sudah cukup kok dalam membantu mengidentifikasikan level support & resistance harga saham maupun trennya. Terkait contoh grafiknya, bisa kamu lihat sesuai gambar di atas.
Jenis Bar Chart
2. Untuk melihat adanya grafik trading berikut ini, paling tidak kamu bisa memakai panduan mulai dari :
- Tren yang naik secara menyeluruh, biasanya akan di tandai oleh banyaknya batang dengan warna hijau / hitam. Bagaimana dengan warna merah ? itu akan mengindikasi adanya penurunan.
- Batang vertikal yang panjang, mampu memberikan perbedaa terait harga besar antar yang tertinggi dan terendah. Semuanya menyesuaikan terkait periode tertentu. Artinya, volatilitas bisa saja meningkat selama periode berlangsung.
- Batang vertikal yang pendek, mampu memberikan penanda adanya sedikit volatilitas.
- Jika memiliki jarak besar antar harga pembukaan maupun penutupan. Berarti, sudah ada perubahan signifikan dari harga saham tersebut.
- Ketika harga penutupan terbilang jauh dari harga pembukaan. Maka, hal ini memberikan arti bahwa pembeli amat sangat aktif selama adanya masa periode tersebut. Berdasarkan data ini, mampu di prediksi bahwa akan ada jauh lebih banyak lagi pembelian di next periode.
- Apabila harga penutupan amat dekat dengan harga pembukaan, maka hal ini dapat menunjukan tidak banyaknya sebuah pergerakan terkait harga pada periodenya.
Cara Membaca Grafik Trading dengan Candlestick
3. Secara singkat, jenisnya sendiri memakai simbol lilin demi bisa mewakili seperti apa rentang perdagangan atas sebuah komoditas di periode tertentu. Sebagai seorang investor, kamu wajib mengetahui adanya informasi atas dasar mulainya yang di bagi menjadi dua :
- Tubuh Candle – menunjukkan harga pembukaan serta penutupan pada titik waktu tertentu. Bentuknya terdiri dari persegi dan ada 4 warna di dalamnya ( merah, hijau, hitam, putih ).
- Ekor Candle – bagian kali ini, sudah menunjukkan adanya harga tertinggi maupun terendah saham pada periode tertentu. Umumnya, akan di tunjukkan dari garis lurus yang mana membentang di atas dan bawah atas tubuh layaknya lilin.
Adapun penjelasan terkait 4 warna yang ada di grafik tersebut :
1. Merah – sudah menunjukkan adanya penurunan harga saham. Dalam artian, harga penutupan akan terlihat lebih rendah daripada harga pembukaannya.
2. Hijau – sudah menunjukan peningkatan terkait harga saham. Arti lain ialah penutupan saham akan jauh lebih tinggi ketimbang harga pembukaan.
3. Hitam – memiliki makna atas situasi dari bearish / turun.
4. Putih – memiliki makna atas situasi dari bullish / naik.
Dalam cara membaca grafik trading untuk jenis ini, kamu juga bisa melihat acuan tersebut atas beberapa indikator. Layaknya : panjang pendek tubuh candlestick dan panjang pendek ekor candlestick.
Kurang lebih, itulah penjelasan terkait cara membaca grafik trading yang bisa dilihat melalui 3 jenis utamanya. Semoga apa yang sudah tersampaikan dalam artikel kali ini, bisa kamu pahami dengan seksama.