Reksadana Pendapatan Tetap – Reksadana adalah tempat manajer investasi mengumpulkan dana dari investor untuk diinvestasikan ke dalam berbagai jenis investasi, seperti deposito, saham, atau obligasi. Jika pemodal kecil atau pemodal yang tidak memiliki banyak waktu atau keterampilan untuk menghitung risiko investasi mereka, reksadana adalah pilihan investasi yang bagus.
Reksadana Pendapatan Tetap
Jenis reksadana umumnya di bagi menjadi empat jenis: pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Jenis-jenis ini di bagi berdasarkan jenis efek atau portofolio yang membangun reksadana.
Dari keempat jenis reksadana tersebut, satu adalah reksadana pendapatan tetap, yang menginvestasikan setengah dari asetnya dalam bentuk obligasi. Obligasi atau surat utang ini dapat di terbitkan oleh perusahaan atau obligasi pemerintah, tetapi juga dapat di terbitkan oleh perusahaan.
Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat pengembalian yang konsisten. Meskipun memiliki risiko yang lebih besar daripada reksadana pasar uang, risikonya lebih rendah daripada saham, sehingga cocok untuk jangka waktu satu hingga tiga tahun. Karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan kupon secara teratur, investasi di reksadana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil.
Nilai aktiva bersih (NAB) reksadana pendapatan tetap biasanya naik stabil dan tidak banyak berubah (naik-turun) dalam jangka pendek dan menengah. Akibatnya, reksadana ini cocok untuk investor yang konservatif atau takut risiko.
Karena profil risiko mereka yang rendah dan kecenderungan mereka untuk menghindari risiko, investor konservatif cocok untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap. Investor jenis ini lebih suka berinvestasi dalam instrumen investasi yang aman karena mereka takut modal awal mereka akan hilang. Mereka juga merasa nyaman dengan instrumen investasi yang memiliki imbal hasil yang stabil meskipun tidak terlalu tinggi.
Reksadana ini juga dapat di pilih untuk investor yang ingin melakukan investasi menengah dan memiliki profil risiko sedang atau moderat.
Keuntungan Investasi Reksadana
Dengan investasi reksadana, investor dapat memanfaatkan berbagai peluang keuntungan dan melakukan diversifikasi investasi tanpa memerlukan modal yang signifikan.
Manajer investasi dapat memanfaatkan reksadana untuk mengumpulkan dana yang cukup untuk melakukan di versifikasi investasi di pasar modal dan pasar uang. Dengan kata lain, reksadana memungkinkan investasi dalam berbagai jenis investasi seperti saham, obligasi, dan deposito, sesuai dengan kebijakan yang berlaku untuk masing-masing jenis reksadana yang di kelola.
Investor awam juga dapat merasakan keuntungan berinvestasi di pasar modal dengan reksadana. Menentukan saham mana yang baik untuk dikoleksi sama dengan berinvestasi pada saham. Tidak semua investor memiliki pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melakukannya. Investor yang berinvestasi di reksadana juga tidak perlu repot-repot melacak hasil investasinya karena manajer investasi profesional yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan dana akan menangani hal tersebut.
Resiko Investasi di Reksadana
Reksadana, seperti wadah investasi lainnya, mendatangkan berbagai peluang keuntungan dan risiko. Risiko penurunan nilai unit penyertaan adalah contohnya. Dengan menerapkan prinsip di versifikasi, manajer investasi dapat mengurangi risiko yang di sebabkan oleh penurunan harga saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang termasuk dalam portofolio reksadana ini.
Dalam hal risiko likuiditas, jika sebagian besar investor reksadana melakukan redemption (penjualan kembali) unit-unit yang mereka miliki, manajer investasi dapat mengalami kesulitan mendapatkan uang tunai untuk redemption tersebut.
Baca Juga :
- Apa Itu Nav ( Net Asset Value ) dalam Investasi Reksadana
- Perbedaan Saham dan Reksadana yang Perlu Diketahui
- Investasi Crypto Jangka Panjang yang Sebaiknya Kamu Pilih
- Pengertian dan Cara Menghitung Agio Saham
***