Apa Itu Disposable Income, Fungsi dan Cara Menghitungnya

Apa Itu Disposable Income

Themarketmogul.comApa Itu Disposable Income. Dalam dunia bisnis, jumlah pendapatan berperan penting dalam mengatur keuangan pribadi. Hal ini karena berkaitan dengan pendapatan yang di jadikan acuan dalam mengetahui tingkat kesehatan finansial perusahaan dan pembayaran wajib pajak. Lalu, apa itu disposable income dan fungsinya? dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Gambar by Linebank.co.id

Pengertian

Disposable income merupakan sisa pendapatan pribadi setelah membayar pajak yang di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kemudian, beberapa pajak tersebut terdiri dari Pph (Pajak Penghasilan), PKB (Pajak Kendaraan Bermotor), PBB (Pajak Bumi Bangunan), JP (Jaminan Pensiunan), JHT (Jaminan Hari Tua), BPJS, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jumlah pendapatan yang tersisa berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup dan kemampuan dalam menabung.

Fungsi

Berikut ini adalah fungsi dari pendapatan tersebut yang dapat di ketahui, antara lain:

1. Tolak Ukur Bisnis

Setiap perusahaan tentunya berkewajiban dalam membayar pajak dengan rutin. Apabila tingkat pendapatan yang di hasilkan cukup tinggi, maka perusahaan tersebut dapat membeli bahan baku, peralatan, menambahkan karyawan, dan melakukan ekspansi usaha. Sementara itu, pendapatan yang rendah membuat daya beli menjadi turun, mengurangi produksi dan berpengaruh terhadap nasib karyawan.

2. Mengukur Tingkat Kesehatan Finansial

Finansial bisa di katakan sehat apabila mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari belanja bulanan, biaya asuransi, tabungan, investasi dan berbagai kebutuhan yang mendadak. Dengan menghitung pendapatan tentunya bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan sehat atau tidak.

3. Menghitung Mekanisme Pasar

Menghitung mekanisme pasar harus di lakukan melalui daya beli pasar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui besaran barang yang harus di produksi dan jumlah permintaan masyarakat. Tujuannya agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang besar dan tetap mengikuti tren pasar.

4. Membantu Dalam Menyusun Budgeting Perusahaan

Perusahaan harus memahami jumlah pendapatan dengan baik. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam menyusun budgeting dan menjaga kondisi finansial perusahaan. Kemudian, besaran budgeting yang di perlukan oleh perusahaan tergantung dari kebutuhan saat itu. Apabila permintaan tinggi, maka budget yang di butuhkan semakin banyak. Sementara itu, perusahaan akan mengurangi budget ketika permintaan menurun.

Gambar by Linebank.co.id

Rumus dan Cara Menghitung

Setelah memahami pengertian dan fungsi yang sudah di jelaskan di atas, ada rumus dalam menghitung pendapatan tersebut, antara lain:

Disposable income = Jumlah Pendapatan (Pajak Langsung + Pengurangan Lain)

Contoh Soal 1

Jumlah pendapatan kotor yang di terima sebesar Rp96 juta per tahun dan penghasilan bulanan Rp8 juta. Kemudian, dalam bulan Maret terdapat kewajiban pembayaran pajak kendaraan sebesar Rp2 juta dan iuran BPJS sebesar Rp150 ribu.

Jawaban:

DI = Jumlah Pendapatan (Pajak Langsung + Pengurangan Lain)

= Rp8 juta – (Rp2 juta + Rp150 ribu) = Rp5.850.000

Contoh Soal 2

Tika mendapatkan gaji kotor tahunan mencapai 90 juta per tahun dan penghasilan bulannya sebesar 7,5 juta. Kemudian, Tika wajib membayar pajak kendaran sekitar Rp1 juta dan iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp100 ribu pada bulan ini.

Jawaban:

DI = Pendapatan Kotor (Pajak Langsung + Pengurangan Lain)

= Rp7,5 juta – (Rp1 juta + Rp100 ribu) = Rp6.400.000

Gambar by Linebank.co.id

Demikian penjelasan menarik tentang apa itu disposable income, fungsi dan cara menghitungnya yang dapat di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.