Pengertian dan Cara Menghitung Nilai Instrinsik Saham

Pengertian dan Cara Menghitung Nilai Instrinsik Saham

Themarketmogul.comMenghitung nilai instrinsik saham menjadi salah satu hal penting bagi seorang investor. Pasalnya, pemahaman ini nantinya dapat memperluas portofolio finansial kamu di masa mendatang. Apabila kamu masih baru memulai perjalnan investasi dan terasa bingung mengenai jenis investasi yang cocok. Maka, kamu dapat memilih saham sebagai pegangan utama. Tapi, sebelumnya harus melakukan sedikit penelitian dengan cara memahami beberapa hal dasar di dalamnya.

Pengertian Menghitung Nilai Instrinsik Saham

Nilai instrinsik telah menjadi nilai real atas suatu saham, yakni perkiraan dari nilai yang telah di peroleh melalui pertimbangan risiko. Serta potensi dari pengembalian investasinya. Konsepnya jelas berbeda dengan nilai pasar atau harga saham saat ini, maupun nilai buku. Penilaiannya sudah di lakukan berdasarkan berbagai faktor yang memang bisa mempengaruhi kualitas suatu perusahaan. Termasuk pada aset yang terlihat dan tak terlihat, hingga prospek pertumbuhannya.

Umumnya, perhitungan dari nilai intrinsik saham sudah melibatkan atas banyak metode analisis fundamental. Salah satu metodenya yang paling umum ialah mengakumulasikan seluruh laba. Di mana itu berasal dari aset perusahaan, yang setelahnya bisa menghitung nilai saat ini memakai tingkat diskonto tertentu. Sedikit catatan : bahwasannya nilai tersebut bisa saja berbeda antar 1 negara dengan negara lainnya. Sebab, perhitungannya telah bergantung dari mata uang yang berlaku di masing-masing negaranya.

3 Cara Menghitung Nilai Instrinsik Saham

Setelah melihat sedikit penjelasan atas instrinsik saham itu apa. Sekarang kamu bisa melanjutkannya ke tahap cara menghitung nilai instrinsik itu seperti apa ? Persisnya mulai dari :

1. Metode Pertumbuhan Dividen

Pertama, cara yang dapat kamu lakukan untuk sekedar menghitung nilai ini ialah memakai pembagian dividen / keuntungan perusahaan pada pemegang saham. Pada metode tersebut, kamu selaku investor harus tahu jumlah yang di bayarkan dalam periode tertentu. Berikut ada istilah yang sekiranya releven dalam metodenya :

  • A = Periode Pembagian Dividen
  • B = Jumlahnya
  • C = Tingkat Diskonto Konstan
  • Rumus : A = [B1 / (1+C) ] + [ B2 / (1+C) ] + Sebagainya

Contoh : apabila suatu perusahaan sudah membayarkan dividennya sebesar ; Rp. 30, Rp. 20, Rp. 23, Rp. 30, Rp. 26, Rp. 28, Rp. 30 dan Rp. 34 dalam kurun waktu 1-8 periode. Kemudian tingkat diskontonya sebesar 5%, maka nilai instrinsik dari sahamnya sebesar Rp. 176.89.

2. Metode Relatif

Kemudian, kamu juga bisa memakai cara sederhana demi bisa menghitung nilai instrinsik sebuah saham dengan metode relatif. Sama seperti metode sebelumnya, kamu di minta untuk bisa memahami beberapa istilah dalam metode ini. Mulai dari :

  • EPS = Laba Per-Saham Berdasarkan Laporan Tahunan
  • PER = Price Earning Ratio
  • Rumus : Nilai Instinsik = EPS X PER

Contoh singkat : saat ada suatu perusahaan yang memperkirakan laba per saham tahun depan senilai Rp. 225. Kemudian PER nya sebannyak 12 kali, maka nilai instrinsiknya mencapai Rp. 2.700.

3. Metode Berdasarkan Benjamin Graham

Terakhir, kamu dapat menggunakan rumus Benjamin Graham dengan beberapa istilah yang tersedia di bawah ini :

  • Nilai Instrinsik
  • EPS = Laba Per-Saham Berdasarkan Laporan Tahunan
  • 8.5 = Angka Dasar P/E
  • G = Ekspektasi Pertumbuhan dalam bentuk persentase
  • 4.4 = Tingkat Pengembalian Investasi Bebas Risiko
  • AAA = Tingkat Bunga Obligasi dalam Jangka Panjang
  • Rumus : V = EPS X (8.5 + 2G ), lalu, rumusnya masih bisa di modifikasi dengan memakai faktor 4.4. / AAA

Misalnya : ada perusahaan saham yang mana memperdagangkannya dengan harga Rp. 6.700 / lembar. Kemudian, EPS nya sebesar 558, perkiraan pertumbuhannya sebesar 15%. lalu, tingkat bunga B nya sebesar 6,5% dan tingkat AAA sebesar 12%, maka nilai instrinsiknya sebanyak Rp. 8.092. Dalam sebuah perbandingan, apabila harga saham aktualnya sebesar Rp. 6.700 dan nilai instrinsk sahamnya sebesar Rp. 8.092. Maka, saham ini sudah di anggap overvalued dan lebih cocok di jadikan investasi jangka pendek saja.

Kurang lebih, itulah sedikit informsi mengenai pengertian hingga cara dalam menghitung nilai intrinsik saham bagi para pemula. Semoga, penjelasan di atas dapat di pahami dengan sebaik mungkin.