Themarketmogul.com – Cara Menghitung Pendapatan Bersih. Pendapatan bersih merupakan keuntungan yang di peroleh perusahaan setelah membayarkan pengeluaran bisnis, salah satunya pajak. Dalam perhitungannya, penghasilan bersih terletak di baris terakhir pada laporan laba rugi. Besaran pendapatan bersih tersebut bisa menentukan usaha yang di jalankan memperoleh keuntungan atau tidak.
Secara sederhana, pendapatan bersih adalah pendapatan perusahaan yang di kurangi seluruh beban dan biaya perusahaan. Jika di uraikan lebih dalam, pendapatan bersih merupakan jumlah pendapatan perusahaan yang di terima dari penjualan barang atau jasa yang telah di potong dari biaya pengeluaran. Biasanya pendapatan bersih sering di sebut sebagai laba bersih.
Rumus
Berikut ini adalah rumus yang bisa di terapkan dalam menghitung pendapatan bersih, antara lain:
Laba bersih = total pendapatan – total pengeluaran.
Laba bersih = laba kotor – biaya beban.
Margin laba bersih dalam % = (laba bersih / total pendapatan) x 100
Laba bersih = Margin laba bersih dalam % x total pendapatan
Proses perhitungan laba bersih akan lebih kompleks yang bergantung dengan jenis bisnis dan biaya yang terlihat. Untuk itu, perusahaan yang berskala besar harus menggunakan perangkat lunak dalam menghitung laba tersebut.
Berdasarkan rumus yang sudah di jelaskan di atas, Anda bisa menghitung total laba bersih dari bisnis yang sudah di jalankan dengan akurat tanpa menggunakan software atau aplikasi. Adapun langkah-langkah yang bisa di lakukan, antara lain:
- Pertama, Anda harus menghitung total pendapatan atau biasa di kenal dengan laba kotor. Total pendapatan bisa di hitung sesuai waktu tertentu yang bisa di jadikan acuan, mulai dari perbulan dan pertahun.
- Kedua, menghitung biaya beban atau pengeluaran lainnya. Setelah menghitung total pendapatan kotor, Anda bisa menghitung jumlah biaya pengeluaran atau beban dalam bisnis yang di jalankan. Salah satu contohnya adalah biaya pengeluaran antara harga pokok penjualan, biaya operasional dan biaya non operasional.
- Ketiga, harga pokok penjualan dapat mengacu dengan biaya produksi, termasuk biaya yang di perlukan untuk bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain yang berhubungan dengan produksi. Selain biaya produksi, bisnis membutuhkan biaya operasional, mulai dari gaji karyawan, utilitas, dan lain sebagainya.
- Keempat, Anda bisa menghitung biaya pajak dalam melakukan produksi. Selain itu, juga harus menghitung biaya operasional dan non operasional. Hitung jumlah pajak yang harus di bayarkan oleh perusahaan. Biasanya biaya pajak dapat di hitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dan sesuai dengan pendapatan yang di peroleh.
Contoh Perhitungan Pendapatan Bersih
UMKM PT ABC memiliki beberapa informasi keuangan sebagai berikut :
Pendapatan Penjualan Bulan Februari 2024 = Rp 1.400.000
Harga pokok penjualan (HPP) = Rp 600.000
Total Biaya Operasional (meliputi: gaji karyawan, listrik, sewa tempat, promosi, dan lain-lain) = Rp 400.000
Pajak Bisnis = Rp 7.000
Berikut cara menghitung pendapatan bersih dari PT ABC :
Hitung Laba Kotor
Laba kotor = pendapatan – HPP
Laba kotor = Rp 1.400.000 – Rp 600.000 = Rp 800.000
Hitung Laba Bersih Sebelum Pajak
Laba bersih sebelum pajak = laba kotor – biaya operasional.
Laba bersih sebelum pajak = Rp 800.000 – Rp 400.000 = Rp 400.000
Hitung Laba Bersih
Pendapatan bersih = laba bersih sebelum pajak – pajak bisnis
Pendapatan bersih = Rp 400.000 – Rp 7.000 = Rp 393.000
Jadi, pendapatan bersih dari UMKM PT ABC sejak bulan Februari 2024 adalah Rp 393.000.
Demikian penjelasan menarik tentang rumus dan cara menghitung pendapatan bersih yang di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.