Cara Membangun Bisnis Autopilot – Setiap pengusaha ingin memiliki bisnis autopilot. Dengan sistem ini, pemilik tidak perlu turun tangan secara terus-menerus dalam proses bisnis karena sudah ada karyawan yang dapat di andalkan yang menanganinya.
Sebagai pemilik, dengan mendirikan bisnis autopilot, Anda dapat berkonsentrasi untuk mengembangkan bisnis Anda dengan orang lain, seperti membangun hubungan dan membuka cabang baru. Namun, tentu di butuhkan langkah yang tepat untuk memulainya. Berminat? Baca artikel berikut.
Autopilot adalah jenis bisnis dengan sistem otomatis di mana pemilik tidak perlu memantau terus-menerus. Ini karena pemilik telah menyerahkan semua tanggung jawab operasional perusahaan kepada karyawan yang dapat di andalkan. Anda akan menemukan lebih mudah untuk mendapatkan uang secara pasif jika Anda memiliki bisnis dengan sistem autopilot. Kenapa demikian? Bisnis ini adalah “quick money” karena Anda dapat memantau dari luar tanpa harus pergi ke kantor.
Seperti yang kita ketahui, tren teknologi bisnis semakin berkembang dengan inovasi yang semakin beragam. Kesuksesan bisnis autopilot sangat bergantung pada inovasi dan teknologi, serta kemampuan untuk memberikan tugas kepada pemilik sistem.
Cara Membangun Bisnis Autopilot
Dibutuhkan strategi dan tahap-tahap yang tepat dalam cara membuat bisnis autopilot. Ide sistem autopilot dicetuskan pertama kali oleh Brad Sugars, seorang coach ternasional sukses yang populer. Brad juga mengusung 4 tahap dalam membangun bisnis auto pilot, berikut penjelasannya.
Penguasaan, atau mastery
Pada tahap awal, Anda harus memahami empat hal: tujuan bisnis, keuangan, waktu, dan layanan.
1. Penguasaan tujuan
Untuk mencapai tujuan bisnis, tiga hal utama yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Sejak awal berdirinya, tentukan tujuan perusahaan.
- Tentukan tujuan jangka pendek perusahaan, seperti meningkatkan omset setiap tahunnya.
- alasan untuk mendirikan bisnis tersebut. Ini bisa merujuk pada pencapaian yang ingin Anda capai. Misalnya, Anda ingin uang tetap masuk meskipun Anda sedang liburan.
2. Kontrol keuangan
Untuk bisnis beroperasi dengan baik, manajemen keuangan sangat penting. Laporan keuangan mencakup tiga hal penting, yaitu
- Neraca
- Gagal.
- Perputaran uang, atau cashflow, adalah inti dari bisnis.
3. Pengendalian waktu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika berbicara tentang seberapa produktif proses kinerja bisnis atau perusahaan adalah:
- Determinasi waktu kerja yang produktif
- Membentuk tim penjualan terbaik.
- memantau hasil kerja tim.
- Studi seberapa sering Anda kehilangan waktu karena hal-hal lain, seperti bermain telepon.
4. Pengawasan layanan
Jika bisnis Anda bergerak dalam bidang pelayanan, Anda harus memastikan bahwa layanan yang mereka berikan tetap berkualitas. Oleh karena itu, utamakan kualitas layanan dalam bisnis Anda.
Fokus bisnis (niche)
Di tahap kedua, Anda harus berkonsentrasi pada proses iklan. Setelah masalah internal perusahaan diselesaikan, saatnya memasarkan produk. Dalam upaya pemasaran, pastikan bisnis Anda memiliki sesuatu yang unik untuk menarik pembeli. Perhatikan tiga peringatan berikut:
- Pastikan untuk menjadi yang pertama.
- Menjadi yang terbaik dari yang lain.
- Menjadi individu yang berbeda.
Konsekuensi
Ada beberapa hal dalam sistem yang harus di perhatikan jika bisnis Anda menghasilkan hasil yang luar biasa dan memuaskan, atau bahkan melebihi ekspektasi Anda sebagai pemilik. Di antaranya:
- membuat visi, misi, tujuan, budaya, indeks kinerja kunci (KEI), struktur organisasi, standar operasional perusahaan (SOP), dan manajemen waktu.
- keuangan, marketing, teknologi, dan sumber daya manusia.
- Pekerjaan karyawan yang tepat
- Atur agar perusahaan bergantung pada sistem daripada individu.
- Tim yang Berprinsip
Keberhasilan bisnis bergantung pada tim yang solid dan berintegritas. Ini terutama berlaku untuk sistem autopilot, di mana Anda membutuhkan tim yang dapat di percaya untuk mengelola semua operasi perusahaan.
Oleh karena itu, perhatikan faktor-faktor berikut saat memilih tim:
- Loyalitas dan semangat
- Karakteristik individu
- Komunikasi dan keterampilan.
Meskipun demikian, untuk membangun tim yang kuat, Anda harus mempertimbangkan enam hal penting ini:
- Tujuan yang umum
- Keturunan yang kuat
- Aturan operasi
- Perencanaan perusahaan.
- Mengambil risiko dengan berani.
- Semua anggota tim harus berpartisipasi.
Baca Juga :
- Deretan Peluang Bisnis yang Cocok di Era Digital
- Cara Memutar Uang Ke Bisnis Agar Menguntungkan
- Perbedaan Selling dan Marketing dalam Dunia Bisnis
- Teknik Negosiasi Bisnis yang Bisa Dilakukan Oleh Pemula
***