Themarketmogul.com – Rebound saham telah menjadi salah satu kondisi yang terbilang penting untuk di ketahui para investor. Apabila kamu jeli dalam menangkap sebuah peluang, maka rebound ini bisa kamu jadikan sebuah kesempatan. Terutama di dalam mengambil imbal hasil yang terbilang jauh lebih besar. Untuk lebih jelasnya lagi, mari kenali apa sebenarnya rebound saham itu sendiri secara mendalam.
Apa Itu Rebound Saham ?
Jika kamu pemula dalam dunia invest, pasti bertanya-tanya tentang rebound saham itu apa sih ? Jadi, ini masuk sebagai istilah yang terbilang populer. Khususnya lagi dalam bidang olahraga basket. Di mana istilahnya dapat di artikan pada pemain yang akan mengambil / menangkap bola setelah pemain lain gagal melakukan Shoot. Tapi, bukan itu yang ingin kamun dengar saat ini.
Dalam dunia saham, Rebound memiliki istilah atas penggambaran dari sebuah kondisi naik atas pantulan yang terjadi setelah terjadinya penurunan ( bearish ). Singkatnya : ini menjadi titik pantulan yang dapat meningkat after penurunan & memiliki hubungan erat dengan momen bearish. Harus kamu ketahui, kondisinya akan terjadi pada saat-saat tertentu atau tak setiap saat. Dari penjelasan tersebut, maka bisa di simpulkan bahwa akan terjadi tren jika sebelumnya sudah ada penurunan / pelemahan.
Apa Saja Penyebabnya ?
Menurut teori sebelumnya, kamu memiliki kemungkinan untuk dapat memahami apa saja sebenarnya yang mampu membuat rebound ini terjadi. Terutama di saat harga saham mengalami penurunan, maka mayoritas dari para investor yang memegang saham akan berusaha menjualnya. Nah, penjualan memang di lakukan demi bisa menghindari terjadinyua kerugian jauh lebih besar. Langkah ini telah menjadi salah satu bentuk manajemen risiko yang mana di lakukan oleh investor.
Di lain sisi, banyak juga investor yang tertarik untuk bisa membeli saham tersebut karena menganggapnya sebagai peluang yang bagus. Penurunan harga di pandang sebagai sebuah kesempatan, tentu saja demi memperoleh saham dengan harga jauh lebih murah. Hingga akhirnya, banyak sudah orang-orang tertarik untuk bisa melakukan pembelian. Terlebih lagi, jika jenis dari sahamnya memiliki fundamental yang bagus.
Seiring dari banyaknya investor yang sudah melakukan pembelian saham. Maka, kedepannya akan terjadi sebuah pergerakan nilai. Harga saham bisa meningkat dan langsung bergerak ke arah yang berlawanan dari sebelumnya. Kondisi tersebut yang langsung memicu terjadinya rebound saham.
3 Ciri – Ciri dari Saham Rebound
Momen dari rebound saham ini dapat kamu manfaatkan demi bisa memperoleh imbal atas hasil yang optimal. Jadi, kamu sebagai investor jangan sampai melewatkan kesempatan yang ada. Setelah tahu pengertian dasar hingga manfaatnya, kini kamu dapat melihat beberapa ciri-cirinya, mulai dari :
1. Kondisi Market Normal – berarti, IHSG ( Indeks Haga Saham Gabungan ) tak sedang mengalami sentimen dengan pengaruh besar pada kondisi pasar. Selain itu, bisa juga di lihat atas ciri lainnya. Seperti : saham-saham mulai bergerak naik dalam hitungan 2 hari. Ini sudah menjadi tanda, bahwasannya IHSG akan mengalami kondisi rebound dan investor harus bersiap.
2. Indeks Saham AS Menguat – kamu dapat melihat atas beberapa saham AS sebagai sebuah indikator, layaknya Nasdaq dan Dow Jones. Apabila saham-saham AS ini di tutup dengan angka kuat. Maka, pada akhirnya dapat menjadi sebuah pertanda jika IHSG ini akan mengalami rebound di esok hari.
3. IHSG dapat Menerima Sentimen Positif – jika benar kondisi ini terjadi. Maka, para investor serta trader dapat kembali yakin untuk membeli saham dengan nilai murah. Sentimen positif mungkin saja akan terjadi, contohnya : tax amnesty yang dapat menjadi stimulus untuk pemerintah.
Kurang lebih, itulah pemahaman terkait rebound saham yang dapat kamu ketahui. Semoga penjelasan di atas dapat tersampaikan dengan jelas dan bermanfaat kedepannya.