Themarketmogul.com – Deposito atau reksadana kira-kira, mana yang paling baik untuk bisa kamu pilih dalam memulai investasi ya ? … Sampai detik ini, masih banyak calon investor yang membandingkan kedua jenis saham tersebut. Untuk reksadana sendiri, masuk sebagai instrumen investasi yang mana di ciptakan demi bisa memenuhi berbagai macam kebutuhan investor berdasarkan tujuan berbeda-beda. Sedang deposito, lebih mengacu pada tempat penyimpanan uang di bank. Nantinya, tempat tersebut dapat memberikan jaminan keamanan maupun imbalan hasil berbentuk bunga.
Deposito atau Reksadana Dilihat dari Perbedaannya
Jika kamu sulit dalam mengambil keputusan terkait masalah investasi saham yang satu ini. Kamu dapat mengetahuinya dari perbedaan di antara masing-masing saham tersebut. Mulai dari :
1. Sistem Pengelolaan
Pertama-tama, perbedaan yang bisa kamu lihat atas keduanya dari lembaga pengelolaannya. Jika kamu ingin melakukan investasi dengan memakai deposito, maka sepenuhnya uang akan di kelola oleh pihak bank. Dana ini nantinya akan di gunakan bagi mereka dalam menyalurkan kredit ke pihak nasabah.
Sedangkan untuk reksadana, sudah di kelola oleh bagian manajer investasi profesional. Nantinya, mereka akan langsung mengelola uang yang telah di investasikan dalam berbagai jenis instrumen. Seperti halnya : saham, obligasi, sampai dengan pasar uang Dari sini bisa terlihat, bahwa pengelolaan di antara deposito atau reksadana yang berbeda mampu menyebabkan sebuah perbedaan. Yakni d bagian resiko sampai dengan imbalan hasilnya.
2. Bagian Penyimpanan Uang
Saat kamu mengambil investasi deposito, uang secara jelas akan langsung di simpan pada bank penerbit. Sehingga, secara menyeluruh pengembaliannya akan tergantung dari pada kondisi kesehatan bank itu sendiri. Saat bank yang kamu naungi mendapatkan masalah, bisa saja pencairan depositonya menjadi sangat sulit. Tapi ketika kamu membeli reksadana, nantinya bisa saja di tempatkan dalam berbagai tempat. Contoh : investasi saham sedang kamu lakukan, maka dana yang ada akan langsung di sebar. Sehingga, saat menemukan 1 saham bermasalah, yang lainnya masih bisa menyelamatkan sistem investasi.
3. Deposito atau Reksadana Sesuai Modal Awal dan Imbal Hasil
Pada umumnya, saat kamu membuka rekening deposito, gamblangnya pihak bank langsung mengenakan adanya setoran awal Rp. 500.000 sampai R. 10.000.000 rupiah. Nah, investasi reksadana sendiri lebih terjangkau dan bervariasi, mulai Rp. 10 ribu sampai Rp. 100.000 rupiah.
Untuk imbal hasil. bank sudah pasti menentukan sejak awal bunga / hasil yang di peroleh ketika kamu membuka rekening saldo. Sehingga, imbal yang kamu dapatkan tiap bulan sesuai sesuai akan perjanjian di awal pembukaan rekeningnya. Hal ini tentu saja berbeda dengan reksadana yang imbal atas hasilnya berdasarkan produk kelolaan manajer investasi. Sama seperti reksadana, pasar uang A akan mengalokasikan 100% dana kelolaannya pada produk deposito. Maupun ke surat-surat berharga yang telah mengalami masa jatuh tempo lebih dari 1 tahun lamanya.
4. Terkait dengan Pajak
Yang namanya deposito atau reksadana dan tipe-tipe sejenis lainnya, pajak bisa di pastikan ada. Semua tergantung dari masing-masing buku tabungan yang kamu miliki di awal. Mudahnya, permainan bank hanya akan mengenakan pajak kurang lebih 20% daripada total imbal hasil. Tapi, untuk reksadana agak sedikit berbeda ketmbang saham umumnya. Kenapa ? Karena, tipenya sendiri memang tak mengenakan pajak / biaya admin sebagai tambahan. Sehingga, di akhir kamu bisa menunjukkannya berdasarkan nilai pajak.
Dan jika di suruh memilih mana lebih menguntungkan, maka saat ini reksadana adalah jawabannya ! Itulah yang dapat mimin berikan saat ini.