Themarketmogul.com – Investasi jangka pendek sudah menjadi salah satu solusi tepat untuk para pemula yang baru saja terjun dalam dunia investasi. Kenapa ? Karena, investasinya memiliki resiko relatif rendah dan masih bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu singkat. Nah, di dalamnya juga sudah terdapat berbagai macam instrumen dan salah satunya yang paling populer adalah reksadana pasar uang. Selain itu, masih ada contoh lainnya yang bisa kamu mulai dari sekarang !
Apa Itu Investasi Jangka Pendek
Bila di artikan, investasi jangka pendek menjadi sebuah produk dengan menggunakan cara penyetoran sejumlah dana agar bisa di kelola kembali dalam periode singkat. Dana serta keuntungan yang bisa di hasilkan / di cairkan, tentu saja memakai waktu relatif singkat. Biasanya, periode tersebut akan berlangsung kurang lebih satu tahun saja.
Dana untuk investasi jenis ini, memiliki sifat pendapatan tetap atau pendapatan atas tiap periode tertentu. Nantinya, bisa kembali di perjual belikan atau investor langsung cairkan saja. Karena itulah, investasi jangka pendek banyak yang mengatakan menyimpan keragaman tapi masih menghasilkan keuntungan cukup baik. Khususnya lagi untuk disversifikasikan. Strategi ini jelas akan meletakan investasinya pada berbagai macam jenis produk investasi, tujuannya agar bisa meminimalisir terjadinya risiko pada portofolio investasi yang kamu miliki.
1. Contoh Investasi Jangka Pendek Berbentuk Deposito
Singkatnya, contoh ini sudah masuk sebagai produk tabungan di bank yang bisa kamu setorkan dananya selama periode tertentu. Nantinya, dana ini bisa kamu cairkan selaku investor pada tanggal jatuh temponya. Bunga daripada depositonya memiliki sifat fix ( pasti ) sampai jatuh tempo terjadi. Selain daripada itu, keamanan instrumen investasi terkait jenis ini akan sangat terjamin lantaran sudah di awasi oleh LPS ( Lembaga Pinjaman Simpanan ). Di mana jaminan atas simpanannya bisa mencapai 2 miliar. Jad, produknya sendiri tetap menjadi sebuah pilihan investasi yang mana aman juga menguntungkan.
2. Contoh Reksadana
Selanjutnya adalah reksadana, yang masuk sebagai salah satu instrumen investasi dengan cara mengumpulkan dana dari kumpulan investor.
Nantinya, umpulan dana ini akan di kelola oleh manajer investasi agar bisa mendapatkan keuntungan bagi si investornya. Hal ini tentu saja bisa memudahkan para investor, sehingga tidak perlu memikirkan kembali strategi hingga cara dalam mengelola dananya.
Jenisnya juga terbilang banyak dan para pemula wajib mengetahuinya. Supaya apa ? Supanya nantinya bisa mengetahui secara betul-betul, manakah yang sekiranya cocok dengan profil dari investasi tersebut. Dalam hal ini, tentu saja kamu harus tahu seperti apa profil resikonya terlebih dahulu agar strategi yang bisa kamu lakukan berjalan sesuai rencana. Jika kamu merupakan nasabah BCA, kebetulan mimin mendapatkan referensi dari websitenya. Yang mana bank tersebut telah menyediakan aplikasi Welma untuk nasabahnya di dalam memudahkan melakukan investasi reksadana.
Terkait dengan investasi jangka pendek, produk seperti reksadana pasar uang memang telah masuk dalam jajaran unggulan bagi para pemula. Why ? Itu semua lantaran dana investor yang sudah di investasikan oleh manajer investasi pada deposito maupun obligasi. Akan memberikan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Sehingga, masalah resiko sudah pasti relatif rendah daripada produk lainnya.
3. Contoh SBN ( Surat Berharga Negara )
Pada artikel ini, SBN sudah menjadi contoh terakhir yang bisa kamu ketahui terkait investasi jangka pendek. Singkatnya, SBN sudah masuk sebagai surat pernyataan utang yang mana di terbitkan oleh negara bagi investor dana. Nah, investasinya bisa kamu lakukan mulai dari 1 juta saja. Selain daripada itu, SBN juga cukup menguntungkan serta aman. Hal ini di karenakan, negara sudah menjamin adanya pembayaran modal maupun imbalannya pada pemakaian periode tertentu.
Hasil keuntungan atas pengelolaan modal, akan langsung di bayarkan oleh negara kepada investor berbentuk kupon. SBN ini telah terdiri dari Surat Utang Negara dengan contoh ORI dan Surat Berharga Syariah Negara. Sehingga, dalam hal ini bagi kamu selaku investor yang ingin melakukan investasi obligasi. Haruslah sesuai akan prinsip syariah dan bisa berinvestasi dengan SBSN layaknya Sukuk.