Themarketmogul.com – Candle Hammer Bearish atau di kenal sebagai hanging man adalah kondisi harga pembukaan yang di atas harga penutupan dan menghasilkan candle merah. Kemudian, sumbu dalam hanging man mengindikasikan bahwa pasar mengalami tekanan jual yang menyebabkan potensi pembalikan ke bawah. Selain itu, keberadaan pola ini muncul di akhir uptrend yang menunjukkan lemahnya harga pergerakan selanjutnya. Hal ini terbentuk ketika bullish mendorong harga naik dan tidak mampu mendorong lebih jauh.
Cara Menggunakan Candle Hammer Bearish
Ciri-ciri hanging man adalah termasuk ke dalam formasi candle tunggal. Kemudian, pembuatannya di lakukan saat open, high, dan close dengan harga yang sama. Selain itu, tampilannya terlihat bayangan panjang di bawah tubuhnya. Bayangan atau sumbu ini berukuran dua kali panjang tubuh. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan pola hanging man, antara lain:
1. Temukan Trend Pembalikan Bearish ke Bullish
Candlestick hammer akan muncul setelah grafik penurunan harga. Keadaan ini terjadi saat banyak penjual memasuki pasar selama penurunan harga. Saat pasar tutup, datangnya pembeli menyerap tekanan jual. Sehingga mendorong harga pasar mendekati harga pembukaan. Pola ini memberikan tanda terjadinya pembalikan dari bearish ke bullish. Setelah keberadaan pola tersebut, trend akan naik secara perlahan. Ketika harga mulai bergerak naik mengikuti palu, maka pola hanging man di nyatakan terkonfirmasi.
2. Identifikasi Kapan Candle Membentuk Pola
Hanging man adalah candle pembalikan yang terjadi saat trend bullish akan berbalik. Hal pertama yang harus di lakukan adalah mengidentifikasi trend bullish. Proses identifikasi ini bisa terjadi selama 30 menit, satu jam, atau grafik dengan periode tertentu. Setelah itu, melakukan identifikasi candle membentuk pola tersebut. Menurut beberapa kasus, membuka posisi short saat candle hanging man terbentuk bukan menjadi situasi yang ideal. Hal ini karena waktu tertentu tidak akan terjadi pembalikan arah.
3. Masuki Perdagangan Setelah Candle Merah
Jangan membuka posisi short ketika terjadi pola hanging man. Kemudian, trader harus menunggu dan melihat bahwa trend turun sedang terbentuk. Idealnya, trader harus memasuki perdagangan setelah candle merah atau bearish ketiga. Sebab, bisa memberikan konfirmasi telah mengambil kembali perdagangan.
4. Beli atau Jual Aset
Pola hanging man berbentuk T dan tidak menunjukkan adanya pembalikan harga sampai di konfirmasi. Konfirmasi terjadi saat candle berikutnya di tutup di atas harga penutupan candlestick hammer bearish. Kemudian, menunjukkan dorongan pembelian yang kuat. Pada masa konfirmasi, investor mencari peluang untuk memasuki posisi long atau keluar dari posisi short saat trading.
5. Menempatkan Stop Loss
Apabila membeli aset atau menempatkan posisi buy, trader bisa menempatkan stop loss di bawah bayangan. Ketika hal ini terjadi, stop loss dapat di tempatkan di bawah titik terendah palu, atau tepat di bawah tubuh. Sehingga harga bergerak lebih tinggi secara agresif selama masa konfirmasi.
6. Menggunakan Pending Order
Terakhir, Anda bisa menggunakan pending order. Kemudian, pending order adalah sejenis pesanan yang di mulai saat pasangan mata uang atau aset lain mencapai level kunci. Ketika hal ini terjadi, trader bisa menempatkan sell-stop di bawah bayangan bawah. Trader bisa melindungi perdagangan dengan menggunakan stop loss yang di tempatkan sedikit di atas bagian atas pola hanging man.
Demikian penjelasan menarik tentang ciri-ciri dan cara menggunakan candle hammer bearish yang di sampaikan dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.