Themarketmogul.com – Cara Menghitung Obligasi. Obligasi merupakan surat pinjaman atau utang yang dapat di perjualbelikan. Kemudian, orang yang membeli nantinya akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga pada periode tertentu. Selain itu, obligasi memiliki jangka waktu yang bermacam-macam, tingkat bunga yang stabil dan risikonya cukup kecil. Lalu, bagaimana cara menghitung obligasi dengan baik dan benar? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di atas.
Karaktersitik
Berikut ini adalah karakteristik obligasi yang dapat di lihat dari beberapa aspek, antara lain:
- Jangka Waktu Obligasi : Periode waktu penerbitan obligasi hingga jatuh tempo pembayaran. Jangka waktu ini dapat bervariasi, mulai dari 1 tahun sampai 10 tahun. Namun, kebanyakan orang lebih memilih jangka pendek karena tingkat risikonya lebih kecil.
- Nilai Obligasi : Pihak penerbit obligasi harus memberikan informasi berkaitan dengan jumlah uang yang di butuhkan atau jumlah emisi obligasi. Kemudian, jumlah emisi yang di keluarkan harus di tentukan sesuai dengan performa perusahaan, aliran arus kas dan besarnya keperluan. Selain itu, nilai obligasi di pengaruhi oleh tingkat suku bunga, risiko kredit penerbit, jangka waktu, dan karakteristik lainnya. Harga obligasi yang lebih rendah dari nilai nominal di sebut harga diskonto. Sementara itu, harga obligasi yang lebih tinggi dari nilai nominal di sebut harga premi.
- Jadwal Pembayaran : Penerbit obligasi harus melakukan pembayaran kupon dan nilai nominal atau pokok sesuai dengan ketentuan. Setiap periode pembayaran dapat berbeda-beda tergantung dengan kesepakatan, mulai dari tiga bulan atau enam bulan sekali.
- Principal Rate adalah jumlah uang yang harus di bayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemilik obligasi pada saat jatuh tempo. Sementara itu, coupon rate adalah tingkat bunga yang harus di bayarkan oleh penerbit obligasi kepada pemilik obligasi setiap periode yang telah di tentukan.
Jenis-Jenis
Adapun jenis-jenis obligasi yang dapat di ketahui, antara lain:
- Obligasi Dengan Jaminan : Jenis yang di terbitkan oleh perusahaan menggunakan jaminan suatu aset. Hal ini di lakukan apabila perusahaan gagal dalam memenuhi kewajibannya. Kemudian, pemegang obligasi dapat mengambil aset tersebut.
- Obligasi Tanpa Jaminan : Jenis yang di terbitkan perusahaan tanpa menggunakan jaminan atau aset tertentu.
- Obligasi Konversi : Jenis yang memberikan hak kepada pemegang untuk menukarkan obligasi tersebut dengan sejumlah saham pada perusahaan dengan harga yang telah di sepakati sebelumnya.
- Obligasi Tanpa Kupon : Jenis yang memberikan pembayaran bunga secara langsung.
Cara Menghitung Obligasi
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat di lakukan dalam menghitung surat pinjaman tersebut, antara lain:
1. Menghitung Obligasi Yang Di Jual pada Harga Diskonto
Diskonto merupakan selisih antara nilai nominal (face value) dengan harga jual obligasi. Untuk menghitungnya, Anda dapat menentukan nilai nominal, tingkat kupon, jangka waktu, dan harga jual. Adapun rumus menghitung obligasi yang di jual pada harga diskonto, antara lain:
Diskonto = Nilai Nominal – Harga Jual Obligasi
Jumlah Diskonto = Nilai Nominal – Harga Jual Obligasi
Pendapatan Total = Jumlah Diskonto + (Kupon x Jumlah Obligasi)
Contoh :
Jika sebuah obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp.10.000.000 di jual dengan harga Rp.9.000.000, tingkat kupon 8%, dan masa jatuh tempo selama 5 tahun. Maka cara menghitungnya :
Diskonto = 10.000.000 – 9.000.000 = 1.000.000
Jumlah Diskonto = 1.000.000 x 10 = 10.000.000
Pendapatan Total = 10.000.000 + (0.08 x 10.000.000 x 5) = Rp. 14.000.000
2. Menghitung Obligasi Yang Di Jual pada Harga Nominal
Obligasi yang di jual pada harga nominal merupakan obligasi yang di jual dengan harga yang sama dengan nilai nominalnya. Adapun contoh dalam perhitungannya :
Contoh :
Jika sebuah obligasi dengan nilai nominal sebesar Rp.10.000.000 di jual dengan harga Rp.10.000.000, tingkat kupon 8%, dan masa jatuh tempo selama 5 tahun. Jadi, pendapatan total yang di dapatkan adalah 0.08 x 10.000.
Demikian penjelasan tentang cara menghitung obligasi yang baik dan benar dalam artikel di atas. Semoga bermanfaat 🙂