Themarketmogul.com – Cara analisis fundamental saham nantinya bisa membantu kamu dalam melihat berbagai macam saham unggulan dengan adanya prospek bagus di masa mendatang. Pada dasarnya, hal ini memang sangat penting di kala kamu ingin membuat sebuah keputusan akurat terkait investasi. Terlebih lagi jika kamu memulai investasi ini pada sebuah saha, tentunya analisis akan berguna sekali dalam menilai sebuah saham apakah layak di beli maupun tidak. Untuk lebih jelasnya, kamu dapat melihat ulasannya pada bacaan di bawah ini !
Cara Analisis Fundamental Saham dan Teknikal
Untuk analisis fundamental sendiri lebih mengacu pada faktor-faktor dasar atas sebuah perusahaan. Layaknya kondisi makro ekonomi, situasi dari bisnis industri, sampai dengan laporan keuangan perusahaan. Tentunya ketika kamu menggunakannya, investor pastinya akan cenderung membutuhkan waktu lumayan panjang dalam menganalisis perusahaan incarannya.
Sedangkan untuk cara teknikal dalam dunia saham, ini semua telah berdasarkan atas data-data historis pergerakan harga yang telah terjadi pada bursa saham. Seseorang yang melakukannya, akan cenderung berinvestasi dalam jangka pendek atau bahkan permainan di mulai dalam hitung harian. Di dalam dunia investasi, pengguna analisis teknikal pada umumnya akan di sebut dengan trader. Sedangkan analisis fundamental, lebih ke arah investor.
Cara Melakukan Analisis Fundamental Saham Melalui Top Down
Salah satu pendekatan yang bisa kamu lakukan dalam melakukan analisis ini adalah dengan menggunakan top down. Nah, pendekatannya telah membantu kamu dalam mengerucutkan adanya beberapa faktor yang memang mempengaruhi harga saham. Dalam menggunakannya, kamu harus memahami :
1. Analisis Terkait Kondisi Ekonomi Makro
Pergerakan dari harga saham sangat di pengaruhi oleh adanya berbagai macam faktor, terutama pada kondisi perekonomian. Ini juga bisa di lihat secara global maupun negeri. Contohnya : ketika terjadi sebuah pandemi aktivitas terkait perekonomian global menjadi terbatas. Maka, mayoritas daripada harga saham jelas akan turun. Saat perekonomian sedang lesu, otomatis kinerja dari perusahaan juga akan ikut menyusut dan dari situlah terjadinya penurunan harga saham.
Namun sebaliknya, apabila ekonomi di dalamnya sedang sangat bergairah. Maka nantinya aktivitas daripada perusahaan bisa berkembang dan saham memiliki harga meningkat. Lalu, kebijakan dari pemerintah juga akan berpengaruh pada harga dari sebuah saham. Ini semua bisa terlihat di saat pemerintah sudah mengambil kebijakan demi menaikkan atau bahkan menurunkan suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, jelas investor akan menyimpan uang mereka di bank. Itu semua semata-mata agar bisa mendapatkan bunga dari deposito.
2. Memahami Sektor Serta Industri
Kondisi yang satu ini sudah masuk ke ranah krusial dalam mempengaruhi tinggi atau bahkan rendahnya dari harga saham Ketika telah terjadi suatu fenomena akan sektor maupun industri, sudah pasti dampaknya akan ada pada pergerakan saham yang ada di dalamnya. Seperti halnya harga minyak dunia merosot sampai ke titik rendah, maka harga daripada saham yang beredar di sektor tambang pasti menurun. Contoh lain bisa kamu lihat dalam industri consumer goods yang memang cenderung tidak terkena imbas ketika terjadi resesi. Hal tersebut di karenakan industri telah menjual kebutuhan pokok yang mana sangat amat di butuhkan ketika terjadi gejolak ekonomi.
3. Cara Analisis Fundamental Saham Terlihat dari Kondisi Perusahaan
Terakhir, kamu sebagai seorang investor harus bisa membandingkan adanya kinerja perusahaan pada industri sejenis. Investor tersebut bisa melakukan analisis laporan keuangan perusahaan dan juga bisa melihat struktur atas manajemen ketika membandingkan suatu saham. Dengan begini, pastinya investor akan mengetahui apakah perusahaan tersebut baik maupun tidak. Itu semua terlihat atas sisi perkembang, laporan keuangan, sampai dengan saham yang mana layak atau tidak untuk di beli nantinya.