Themarketmogul.com – Time Interest Earned Ratio. Time Interest Earned Ratio (TIE) merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar dan menutupi beban bunga pada waktu tertentu. Kemudian, rasio tersebut di gunakan untuk melakukan analisis solvabilitas. Untuk menghitung, pihak perusahaan dapat menggunakan rumus mencari rasio bunga yang mampu di bayarkan. Semakin besar rasio dapat di artikan bahwa kondisi perusahaan menjadi lebih baik dan mendapatkan keuntungan. Apabila perusahaan mampu membayar beban bunga, maka pendapatan yang di hasilkan sudah sesuai dengan jumlah yang di harapkan. Lalu, apa pengertian dari rasio tersebut? dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.
Pengertian
Istilah Time Interest Earned Ratio di gunakan sebagai acuan dalam mengetahui kemampuan membayar bunga oleh pihak perusahaan. Kemampuan ini dapat di lihat dari jumlah laba sebelum pajak, bunga, dan beban bunga. Kemudian, bunga yang di bayarkan dalam rasio tersebut di lakukan untuk pembayaran jangka panjang.
Pembayaran tersebut di jadikan sebagai pengeluaran berkelanjutan, salah satunya adalah pengeluaran tetap lainnya. Namun, perusahaan yang tidak mampu membayar bisa di tuntut dan menyebabkan terjadinya pailit. Seperti pembayaran hutang pada umumnya, perusahaan memiliki tanggung jawab dalam melunasi kepada pihak yang meminjamkan dana.
Dengan menggunakan rasio TIE, pemberi hutang akan mempertimbangkan keputusan dalam memberikan pinjaman atau tidak kepada perusahaan. Oleh karena itu, perhitungan rasio TIE dapat di jadikan sebagai alat untuk melakukan analisa hutang dan bunga yang menjadi jelas di antara kedua belah pihak, baik perusahaan dan pemberi pinjaman.
Rumus Rasio
Untuk mengetahui analisis kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan beban bunga, maka ada rumus yang bisa di gunakan. Adapun rumus dalam menghitung rasio TIE adalah sebagai berikut.
TIE Ratio = Laba Sebelum Pajak dan Bunga: Beban Bunga
Hasil rasio yang di dapatkan adalah berupa angka, bukan persentase. Kemudian, angka ini yang menunjukkan jumlah (berapa kali) perusahaan dapat membayar bunga berdasarkan laba sebelum pajak dan bunga. Hal ini bisa di lihat dari hasil pembuatan laporan laba rugi. Berdasarkan rumus ini, maka bisa di simpulkan bahwa rasio berbanding lurus dengan keuntungan dari pihak perusahaan. Semakin besar rasio yang di hasilkan, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Misalnya, hasil rasio yang di dapatkan adalah tiga, artinya perusahaan dapat membayar jumlah keseluruhan beban bunga hingga 3 kali lipat. Dengan begitu, perusahaan memiliki pendapatan 3 kali lebih tinggi di bandingkan biaya dalam membayar beban bunga di tahun tersebut. Selain itu, perhitungan rasio tersebut menunjukkan berapa kali perusahaan dapat membayar beban bunga menggunakan potongan pendapatannya sebelum di potong pajak dan bunga.
Contoh Soal
Untuk mempermudah pemahaman, ada contoh perhitungan rumus Times Interest Earned Ratio yang bisa di jadikan referensi, antara lain:
Laba sebelum pajak dan bunga = Rp 100.000.000
Beban bunga = Rp 25.000.000
Maka, rumus perhitungannya :
TIE Ratio = Laba sebelum pajak dan bunga : beban bunga
= 100.000.000 : 25.000.000 = 4
Dari hasil tersebut di dapatkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar biaya bunga tambahan kepada pihak pemberi pinjaman adalah sebesar 4 kali. Artinya, laba atau pendapatan yang di hasilkan perusahaan memiliki nilai 4 kali lebih besar daripada biaya beban bunga di setiap tahunnya.
Demikian penjelasan menarik tentang pengertian dan menghitung rumus time interest earned ratio dalam artikel di atas. Semoga setelah membaca pembahasan artikel ini, Anda dapat memahami dengan baik, menjadikan tambahan referensi, menambah pengetahuan, wawasan dan bisa menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.